Lihat ke Halaman Asli

Whistleblower sebagai Pengkhianat: Membedah Stigma dan Peran

Diperbarui: 13 Juni 2023   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

politap.ac.id

Whistleblower sering kali dianggap sebagai pengkhianat karena melaporkan pelanggaran atau tindakan yang tidak etis. Artikel ini bertujuan untuk menggali stigma yang melekat pada whistleblower dan membahas pentingnya peran mereka dalam masyarakat. 

Analisis dilakukan untuk mendekonstruksi persepsi sebagai pengkhianat dan menggarisbawahi pentingnya mendukung serta menghargai peran whistleblower dalam memerangi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran lainnya.

Whistleblower, sebagai individu yang secara sukarela melaporkan tindakan ilegal, tidak etis, atau melanggar aturan kepada otoritas yang berwenang, sering kali menghadapi persepsi negatif sebagai pengkhianat. 

Dalam hal ini akan membahas mengapa pandangan ini perlu dikritisi dan pentingnya mengubah persepsi terhadap peran dan kontribusi whistleblower. Melalui analisis literatur yang relevan, artikel ini memberikan wawasan tentang stigma yang melekat pada whistleblower dan urgensi mendukung peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih etis dan berintegritas.

Membedah Stigma Whistleblower sebagai Pengkhianat: Penelitian menunjukkan bahwa whistleblower memiliki peran penting dalam memerangi korupsi dan pelanggaran. Namun, mereka sering dianggap sebagai pengkhianat yang melaporkan sesama rekan kerja atau organisasi tempat mereka bekerja (Vandekerckhove & Tsahuridu, 2010). Persepsi ini, yang sering kali berakar pada budaya kerja yang menekankan kesetiaan kepada rekan kerja atau organisasi, menyebabkan whistleblower menghadapi risiko sosial, seperti dijauhi, diucilkan, atau mengalami pemecatan (Miceli & Near, 1992).

Pentingnya Mendukung dan Menghargai Whistleblower: Mendukung dan menghargai whistleblower memiliki implikasi yang signifikan. Dalam studi yang dilakukan oleh Martin et al. (2016), ditemukan bahwa dukungan organisasi dan penghargaan terhadap whistleblower berhubungan positif dengan niat mereka untuk melaporkan pelanggaran. 

Perlindungan yang memadai, saluran komunikasi yang aman, dan kebijakan yang mendukung akan mendorong lebih banyak individu untuk melaporkan pelanggaran demi kepentingan publik (Miceli et al., 2008). Selain itu, menghargai whistleblower juga berkontribusi pada pembangunan budaya etika dan integritas yang kuat di dalam organisasi (Gonzalez & Martin, 2018).

Whistleblower bukanlah pengkhianat, melainkan individu yang berani dan bertanggung jawab dalam melaporkan pelanggaran dan tindakan tidak etis. Membangun pemahaman yang lebih baik tentang peran mereka dan menghilangkan stigma pengkhianatan adalah langkah penting dalam memperkuat perlindungan dan mendukung whistleblower. 

Perlindungan hukum yang kuat, saluran komunikasi yang aman, dan budaya yang menghargai etika dan integritas perlu diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong para whistleblower dalam memerangi korupsi dan pelanggaran di masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline