Lihat ke Halaman Asli

ahmadzamiir

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Peluang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pada Danau dan Waduk Di Indonesia

Diperbarui: 18 Desember 2024   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan wilayahnya dikelilingi oleh air, negara ini dikenal sebagai negara maritim. Sumber daya air yang besar memberikan peluang signifikan untuk memproduksi energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) adalah salah satu perkembangan terbaru yang telah menarik perhatian. Potensi Indonesia untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS). menurut Kementerian ESDM (2024) Dengan kapasitas gabungan sebesar 14,7 Gigawatt (GW), 257 waduk dan danau di seluruh Indonesia menyediakan potensi yang substansial sebagai lokasi untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung.Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mengapung? Kebutuhan akan listrik semakin meningkat, dan untuk mengatasi kebutuhan ini, sektor publik dan swasta mengambil berbagai tindakan. IPB (2011).

Pembangkit listrik tenaga surya terapung adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di permukaan air, seperti waduk, danau, atau bahkan laut. Keuntungan utama dari teknologi ini adalah bahwa ia memanfaatkan badan air yang luas.penerapan pembangkit listrik tenaga surya konvensional yang memerlukan lahan yang luas, hal ini sering kali menjadi tantangan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya konvensional. Permintaan akan listrik saat ini semakin meningkat, terkhusus pemerataan ketersediaan energi Listrik pada daerah tertentu , hal ini mendorong berbagai upaya dari pemerintah maupun sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan energi ini. Saat ini, negara-negara di seluruh dunia sedang bersaing untuk menemukan dan memanfaatkan sumber energi alternatif guna memastikan keamanan pasokan energi mereka. Indonesia tidak terkecuali; untuk menjaga ketahanan energinya, diterbitkan Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2006 mengenai kebijakan energi nasional, yang mencakup penggunaan sumber energi terbarukan seperti biofuel, energi matahari, energi angin, energi gelombang, arus laut, dan energi geotermal.

Pembangkit listrik tenaga surya terapung menawarkan berbagai manfaat lingkungan. Metode ini menjaga kualitas air, mengurangi perkembangan alga yang berlebihan, dan mengurangi penguapan air dengan memanfaatkan luas badan air yang besar. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya terapung mengurangi emisi karbon, membantu upaya internasional untuk memerangi perubahan iklim. Oleh karena itu, karena penggunaan badan air meningkatkan nilai bangunan, kami tidak memerlukan pembukaan lahan baru. Ini lebih dekat dengan pembangkit listrik tenaga air dan menghasilkan lebih banyak listrik dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya yang berbasis darat tanpa memerlukan pendinginan. Ini juga menghemat air selama musim kemarau dengan mencegah penguapan.

Berdasarkan peluang yang tersedia di Indonesia, mulai dari aspek energi terbarukan, geografi, dan efektivitas inovasi-inovasi ini, banyak survei mulai dilakukan oleh berbagai pihak yang mengelola bendungan di Indonesia untuk mewujudkan inovasi-inovasi tersebut.Ini pasti akan menjadi investasi yang tepat untuk memastikan bahwa pembangkit listrik tenaga surya terapung dapat memberikan manfaat maksimal bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline