Lihat ke Halaman Asli

Zainunnibrasi

Mahasiswa

Meningkatkan Kualitas Lulusan Lembaga Pendidikan Formal Islam

Diperbarui: 6 Juni 2023   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu problem dari lembaga pendidikan formal Islam saat ini adalah kurangnya kualitas lulusannya. Saat ini banyak lembaga pendidikan Islam yang lebih mengutamakan kuantitas dari pada kualitas, terkait hafalan ayat Al-Qur'an misalnya. Banyak peserta didik yang sudah diharuskan untuk menghafal Al-Qur'an, akan tetapi para peserta didik tersebut belum dibekali dengan ilmu tajwid yang baik, hal tersebut mengakibatkan hafalan peserta didik tersebut tidak sesuai kaidah tajwid.

Banyak hal yang menyebabkan kurangnya kualitas lulusan lembaga pendidikan Islam, salah satunya adalah tingginya target yang harus dicapai dan kurangnya waktu pendampingan bagi peserta didik. Meskipun hampir semua lembaga pendidikan Islam memiliki waktu pengajaran yang lebih lama dari pada lembaga pendidikan formal yang tidak berbasis Islam, namun harus diingat bahwa mata pelajaran yang dipelajari oleh peserta didik juga bertambah. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi antara pendidik dan juga wali dari peserta didik. Pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga dilakukan di rumah.

Lembaga pendidikan Islam dapat pula melakukan evaluasi secara berkala, agar kemampuan setiap peserta didik dapat diketahui. Dan dapat melakukan pengelompokan siswa sesuai dengan kemampuannya, agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih baik dan efisien.

Rasulullah SAW pernah menguji sahabat beliau sebelum berangkat berperang:

, , , , , , , . , , .


Artinya: Muhammad ibn 'Abdullah ibn Numair bercerita kepada kami, "Menceritakan kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami 'Abdullah, dari Nafi', dari ibn Imar berkata, 'Rasulullah SAW menguji kemampuanku berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada hari perang khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku.'" (HR. Muslim).

Dari hadis di atas Rasulullah SAW melakukan evaluasi secara langsung dengan melihat tingkah laku para sahabat. Bila belum sampai kepada ukuran yang diharapkan, Rasulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan materi, berupa nasihat, arahan, dan sebagainya.

Para pendidik dan wali dari peserta didik dapat mencontoh perilaku Rasulullah tersebut dengan melakukan tes secara berkala dan memberikan feedback kepada peserta didik. Kegiatan tersebut akan sangat efektif dalam meningkatkan kualitas dari peserta didik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline