Lihat ke Halaman Asli

Melestarikan Warisan Keilmuan Islam Melalui Manuskrip Kuno

Diperbarui: 24 Januari 2024   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: LKK_BANTEN2016_KHD024, 'Kitab Kifāyat al as-Syibyāni Nazam Awāmil al Jurjani'

Manuskrip kuno merupakan jendela ke masa lalu yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah peradaban manusia. Salah satunya adalah manuskrip LKK_BANTEN2016_KHD024 yang merupakan karya Syaikh Ahmad Nahrawi tentang ilmu tata bahasa Arab atau Nahwu.

Ditulis pada kertas HVS bergaris menggunakan tinta hitam, manuskrip 39 bait ini berfokus pada pembahasan 100 Amil dalam kalimat bahasa Arab. Terinspirasi dari kitab klasik Kifayat al-Syibyan karya Imam Al-Jurjani, manuskrip ini merepresentasikan tradisi pengajaran dan pembelajaran Nahwu pada masa lampau.

Kondisi fisiknya yang rapuh dan hampir hancur menggambarkan usia dan nilai historis manuskrip ini. Namun, isinya masih dapat terbaca dengan baik tanpa adanya ilustrasi atau iluminasi, menonjolkan konten linguistiknya.

Studi atas manuskrip semacam ini tidak hanya penting untuk melestarikan pengetahuan klasik tentang tata bahasa Arab. Lebih dari itu, kita dapat memperoleh pemahaman lebih utuh tentang praktik pendidikan dan pengajaran di dunia Islam pada masa silam. Inilah yang menjadikan kajian manuskrip kuno begitu bernilai.

Dengan mempelajari koleksi-koleksi seperti manuskrip LKK_BANTEN2016_KHD024 ini, kita turut menjaga warisan peradaban Islam yang begitu kaya. Semoga apresiasi terhadap manuskrip-manuskrip kuno semakin meningkat demi melestarikan khazanah keilmuan yang tak ternilai harganya ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline