Lihat ke Halaman Asli

YUDIAR ARRASYID

Guru Kehidupan, Social Helper.

Mengagumi dalam Hati

Diperbarui: 22 Mei 2023   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Jinggow, apa kabar kau di sana? Beberapa kali aku telah mengirimkan pesan lewat email. Sudahkah kau membacanya? Aku menunggu balasanmu. Bolehkah aku menerka-nerka, sebenarnya kau pasti sudah membuka email dariku, namun engkau mencoba untuk tidak membalasnya. Entah itu hanya sementara atau kau memang tidak akan membalasnya.

Jinggow, senin, tanggal 18 April lalu, aku memperhatikanmu, walau aku tak langsung memandangmu, tapi aku mencoba memperhatikan secara detail apa yang kau lakukan saat itu. Saat teman-teman yang lain sibuk memperhatikan presentasi, aku malah keasyikan memperhatikanmu. Kau duduk dipojok paling depan, dan kau begitu anggun, karena kau mengenakan baju jingga yang menjadi kesukaanku. Entah kenapa, aku sangat menyukai saat kau menggunakan baju warna jingga itu.

Aku ingin sekali menyapamu Jinggow, namun aku menahan semuanya. Aku tak mau terburu-buru. Aku memilih untuk tidak memandangmu, karena aku ingin suatu saat bisa memandangmu lebih lama, lebih lama dari biasanya, saat kau sudah halal bagiku.

Aku sebenarnya masih bingung Jinggow, dengan perasaan ini, dengan hati ini. Aku belum menemukan signal yang kuat darimu. Aku mencoba menunggu, tapi aku khawatir aku akan menyesal jika perasaan ini terus kubendung apalagi sampai kupenjarakan dalam penjara hatiku sendiri. Jinggow, andai saja aku memiliki indera ke enam, atau diberikan kemampuan membaca pikiran seseorang, atau apapun namanya, kau adalah orang pertama yang akan aku baca pikiran dan perasaanmu. Karena sebenarnya aku ingin cepat-cepat tahu tentang perasaanmu padaku Jinggow. Tapi, itu semua mustahilkan Jinggow, benarkan? Sepertinya aku terlalu banyak berkhayal Jinggow, atau menonton film yang berhubungan dengan hal-hal ajaib seperti itu. Sudahlah Jinggow, kau tidak perlu terlalu keras memikirkan hal aneh seperti itu. Kau hanya perlu tau, bahwa sekarang aku mulai mengagumimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline