Lihat ke Halaman Asli

Menceritakan Kota yang Bising & Sunyi Pedesaan

Diperbarui: 7 September 2024   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suaramu; hingar  
bingar kritik
terhadap kekuasaan;
Tapi, di desa mereka
tercekik sepi; September  
 
Kota, bagaikan raksasa dalam The Capital, Marx
* atau; manusia dan suprahuman Freud
Bangku sekolah yang dulu sejajar;

di sana, 

kita sama bodohnya dengan kunang-kunang;


saat waktu; dan tubuh tarian Elvis Persley;
Menindihku; dalam tarian popular;  
 
Menyesatkan;
Suaramu; hingar bingar kritik  
terhadap kekuasaan; ?
Tapi, di desa mereka tercekik sepi;
 
Gracias!
"Terimakasih" - atas lorca dan,
kematian yang panjang dan melenguh ini.
Tempat sebuah pulau
para orang-orang hutan kembali menjadi serakah.
 
Bunga-bunga di atas batu; dan catatan jelitamu;
Selayaknya rumah tempat kembali dulu.

07/09/2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline