Lihat ke Halaman Asli

Erosi Para Eros Puisi

Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Erosi Para Eros Puisi

Dan, aku tidak tahu ethos apa ?
Di dalam lirik di lirih puisimu;

Geliat tubuhnya menelanjangi makna
Kebisingan hati ?
atau; keresahan yang emosionil ?

Cinta satu hari dibalas dihapus; asmara sepanjang tahun;

Yang paling akhir aku melihat bentuk-bentuk harfiah yang menari di benakku;
Dan, berdengung suaranya melalui; pita 223hz
Dari angin yang terjepit di bawah pintu

Di sumpahi Eros; digelangi cinta dan rindu

"Tunggu dulu!" - aku belum makan seharian;
untuk menemanimu dalam erotisme tarian;
Di sanggar Cirebonan;

Dengan kemenyan; asik kita cemili; sebagai
santapan snack;

"Tunggu dulu!"; aku tak mengerti bahasa tubuhmu;

Kau hanya setumpuk guratan kata;
yang hilang maknanya. - dengannya engkau menjadi asing.

29/08/2024.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline