Lihat ke Halaman Asli

Common Well Antonio Negri, Refleksi Politik Italia dan Implikasinya

Diperbarui: 28 Agustus 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antonio Negri/leonardocendamo.photoshelter.com

Common Well Antonio Negri, Refleksi Politik Italia dan Implikasinya

Antonio Negri, filsuf dan teoretikus politik Italia, dikenal dengan pemikirannya tentang "common" atau kebersamaan. Konsep "Common Well" yang ia kembangkan menawarkan perspektif unik dalam memahami dinamika politik kontemporer. Dengan melihat situasi politik Italia sebagai studi kasus, kita dapat merefleksikan bagaimana ide-ide Negri bisa memberikan wawasan baru terhadap konsep "Akal Baik" dan "Akal Sehat" yang telah kita diskusikan sebelumnya.

Konsep "Common Well" Antonio Negri

1. **Definisi Common Well**:
   - Bagi Negri, "Common Well" merujuk pada sumber daya dan ruang sosial yang dikelola bersama oleh masyarakat, di luar dikotomi tradisional antara kepemilikan privat dan publik.
   - Ini mencakup pengetahuan, budaya, sumber daya alam, dan ruang urban yang diakses dan dikelola secara kolektif. 2. **Kritik terhadap Kapitalisme dan Negara**:
   - Negri mengkritik baik kapitalisme maupun negara yang cenderung mengkomodifikasi atau mengontrol "common".
   - Ia melihat potensi revolusioner dalam pengelolaan bersama sumber daya dan ruang sosial. 3. **Demokrasi Radikal**:
   - "Common Well" menurut Negri adalah basis untuk bentuk demokrasi yang lebih radikal dan partisipatif.
   - Ini melibatkan reorganisasi masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip kebersamaan dan kolaborasi.

Situasi Politik Italia

1. **Instabilitas Politik**:
   - Italia terkenal dengan pemerintahan yang sering berganti, mencerminkan kompleksitas lanskap politiknya.
   - Fragmentasi partai politik dan koalisi yang rapuh adalah ciri khas politik Italia. 2. **Populisme dan Euroskeptisisme**:
   - Munculnya gerakan populis seperti Five Star Movement dan partai-partai sayap kanan yang Euroskeptis.
   - Tantangan terhadap institusi politik tradisional dan Uni Eropa. 3. **Krisis Ekonomi dan Migrasi**:
   - Dampak krisis ekonomi 2008 yang berkepanjangan.
   - Tekanan dari arus migrasi yang masif dari Afrika dan Timur Tengah. 4. **Regionalisme**:
   - Ketegangan antara pemerintah pusat dan daerah, terutama terkait otonomi dan distribusi sumber daya.

Refleksi "Common Well" dalam Konteks Italia


1. **Gerakan Sosial dan Okupasi**:
   - Munculnya gerakan okupasi urban dan inisiatif pengelolaan bersama ruang publik di kota-kota Italia mencerminkan semangat "Common Well" Negri.
   - Contoh: Teatro Valle Occupato di Roma, sebuah teater yang dikelola bersama oleh seniman dan aktivis. 2. **Kritik terhadap Privatisasi**:
   - Perlawanan terhadap privatisasi layanan publik dan sumber daya alam, yang sejalan dengan gagasan Negri tentang melindungi "common". 3. **Eksperimen Demokrasi Partisipatif**:
   - Beberapa kota di Italia telah mengadopsi model anggaran partisipatif, yang dapat dilihat sebagai implementasi parsial dari visi Negri tentang demokrasi langsung. 4. **Tantangan Implementasi**:
   - Meskipun ada inisiatif-inisiatif tersebut, implementasi luas konsep "Common Well" masih menghadapi tantangan besar dalam sistem politik dan ekonomi Italia yang mapan.

Implikasi terhadap "Akal Baik" dan "Akal Sehat"


1. **Redefinisi "Akal Baik"**:
   - Dalam perspektif Negri, "Akal Baik" mungkin diartikan sebagai kemampuan kolektif untuk mengelola sumber daya bersama secara efektif dan adil.
   - Ini menantang konsepsi individualistik tentang rasionalitas dan kebaikan. 2. **"Akal Sehat" sebagai Konstruksi Kolektif**:
   - "Akal Sehat" dalam konteks "Common Well" bukan sekadar konsensus pasif, melainkan hasil dari partisipasi aktif dalam pengelolaan bersama.
   - Ini menantang gagasan "Akal Sehat" yang sering dimanipulasi oleh kepentingan elit politik atau ekonomi. 3. **Sintesis Baru**:
   - Pemikiran Negri menawarkan kemungkinan sintesis antara "Akal Baik" dan "Akal Sehat" yang berbasis pada praktik kolektif dan demokrasi partisipatif.
   - Ini bisa menjadi alternatif terhadap dikotomi antara pendekatan teknokratis ("Akal Baik") dan populis ("Akal Sehat") dalam politik.


Sebuah Kesimpulan Replektif.

Refleksi atas pemikiran Antonio Negri dan situasi politik Italia menawarkan perspektif baru dalam memahami dan menerapkan konsep "Akal Baik" dan "Akal Sehat" dalam politik kontemporer. "Common Well" Negri menantang kita untuk memikirkan kembali basis rasionalitas dan kebaikan bersama dalam konteks pengelolaan kolektif sumber daya dan ruang sosial. Meskipun implementasinya menghadapi tantangan besar, gagasan ini membuka kemungkinan untuk mengatasi polarisasi antara pendekatan teknokratis dan populis yang sering mendominasi wacana politik. Dalam konteks global yang ditandai oleh krisis multidimensi, pemikiran Negri dan pengalaman Italia mungkin menawarkan wawasan berharga untuk mencari jalan baru dalam berdemokrasi dan mengelola kebersamaan.

Perdebatan, & Dissenting Opinion Post-truth, Politik Modern Era:

"Akal Baik, Terhadap Akal Sehat" - Perspektif René Descartes

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline