Lihat ke Halaman Asli

Waktu antara Konstruksi Sosial dan Determinasi Objektif - Subjektif

Diperbarui: 20 Juli 2024   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Esai: "Waktu: Antara Konstruksi Sosial dan Determinasi Objektif-Subjektif" 

Oleh : A.W. al-faiz

  

Dalam narasi epik peradaban manusia, konsep waktu memainkan peran sentral namun paradoksal. Ia adalah panggung tempat drama kehidupan berlangsung, sekaligus aktor yang membentuk alur cerita itu sendiri. Pertanyaan tentang hakikat waktu---apakah ia murni konstruksi sosial atau entitas objektif yang menentukan subjektivitas individu---membawa kita pada eksplorasi mendalam tentang "reason of age" dan sistem nilai yang melandasi pemahaman kita tentang eksistensi lebih jauh lagi di dalam benak kita mengenai geliat topik judul di atas. 

Mari kita bersama, melihat presfekti dari Waktu sebagai Konstruksi Sosial, dimana Relativitas Kultural: Persepsi dan pengukuran waktu sangat bervariasi antar budaya, menunjukkan sifat konstruktifnya. Paradoks dari Narasi Kolektif: Pembagian waktu (hari, minggu, tahun) adalah hasil kesepakatan sosial yang membentuk ritme kehidupan bersama. Dan lalu, secara formal kita mengenal kebebasan Nilai Simbolik: Momen-momen tertentu (tahun baru, hari raya) mendapatkan makna khususnya dari atribusi sosial. 

Selain itu, bahwa, Waktu sebagai Determinasi Objektif atau Realitas Fisik: Fenomena alam seperti rotasi bumi dan revolusi planet menunjukkan adanya dimensi waktu yang objektif. Waktu kerap muncul untuk di asumsikan siapa saja sebagai, Entropi dan Kausalitas: Hukum termodinamika kedua dan prinsip sebab-akibat mengindikasikan arah waktu yang tak dapat dibalik. Dimalam yang gelap ketika sepasang suami istri bersegama, dimana waktu terinterprestasi sebagai suatu logika dari munculnya birahi dan Batasan Biologis: yang terus melangkah pada akhirnya, menjadi ilham dari Proses penuaan dan siklus hidup organisme menunjukkan pengaruh waktu yang tak terelakkan. 

  

Ada waktu di dalam masyarakat kita secara kolektif berupa menarik keterhubungan Dialektika Objek-Subjek dalam Pengalaman Waktu. Hal-perihal yang menyangkut, Persepsi Individual: yang terbentuk dari Pengalaman subjektif tentang waktu (cepat/lambat) sering bertentangan dengan pengukuran objektifnya. Meskipun, kita akhirnya menyangka bahwa tealh datang dan mendapat suatu kecerahan simbolisme dan seolah memiliki Kesadaran dan Temporalitas: Fenomenologi yang menunjukkan seseorang, bahwa akhirnya kesadaran manusia secara intrinsik bersifat temporal. Yang menciptakan Memori dan juga Antisipasi: sebagai Kemampuan mengingat masa lalu dan membayangkan masa depan membentuk pengalaman waktu yang unik pada manusia. 

  

Waktu juga memuat perihal mendasar atas, istilah yang ingin kita ucapakan sebagai nalar kesadarn dari idiom "Reason of Age" dan Evolusi Sistem Nilai. Yang mendudukan  Akumulasi vs. (versus) Relevansi: atau Tension antara penghargaan terhadap kebijaksanaan yang terakumulasi dengan waktu dan tuntutan akan relevansi kontemporer. Hal ini dalam kalimat ini memang sebagai suatu kontradiksi dalam melihat pokok persoalannya. 

Apakah ? benar ranah sosial menciptakan termin-termin semacam ini atau justru mengupayakan suatu mekanisme sistem sebaliknya menjadai determinasi dalam tingkatan dan klasifikasi indivvidu-individu di dalam masyarakat. Dan apakah pertnayaan ini perlu, atau pertanyaan yang masuk dalam kriteria daftar pertanyaan yang seharusnya secara logis dapat memperoleh jawaban? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline