Lihat ke Halaman Asli

Skeptisisme dan Positivisme

Diperbarui: 13 Juni 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Skeptisme Dan Positivisme.

 Skeptisisme dan Positivisme merupakan dua aliran filsafat yang memiliki pandangan berbeda, namun keduanya telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan.

Skeptisisme:

Skeptisisme adalah sikap meragukan atau mempertanyakan kebenaran dari klaim-klaim pengetahuan yang dianggap pasti.

Skeptisisme menekankan pentingnya mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari kepercayaan dan pengetahuan kita.

Skeptisisme menolak adanya kebenaran yang absolut dan meyakini bahwa pengetahuan manusia selalu terbatas dan relatif.

Tokoh-tokoh skeptisisme antara lain Pyrrho, Sextus Empiricus, David Hume, dan Ren Descartes (dalam konteks skeptisisme metodis).

Positivisme:

Positivisme adalah aliran filsafat yang menekankan pentingnya pengamatan empiris dan penalaran logis dalam memperoleh pengetahuan.

Positivisme hanya mengakui pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah dan observasi faktual.

Positivisme menolak metafisika dan menekankan pada fakta-fakta yang dapat diverifikasi secara objektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline