Lihat ke Halaman Asli

F(ilsafat): Peralatan Kunci Sebuah Bengkel, Prana Leksikal Filsafat Simbolisme Modern

Diperbarui: 9 Juni 2024   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat simbolisme mengacu pada pemikiran bahwa bahasa adalah sistem simbol yang mewakili realitas. Menurut pandangan ini, kata-kata dan konsep adalah simbol yang mewakili objek, ide, atau pengalaman di dunia nyata.

Dalam konteks filsafat bahasa, simbolisme menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat untuk mengekspresikan pemikiran, tetapi juga membentuk cara kita memahami dan mengonseptualisasikan realitas. Kata-kata dan simbol yang kita gunakan memengaruhi cara kita mempersepsi dan menginterpretasikan dunia di sekitar kita.

Salah satu tokoh penting dalam filsafat simbolisme adalah Ferdinand de Saussure, seorang linguis Swiss yang memperkenalkan konsep signifiant (penanda) dan signifi (petanda). Menurut Saussure, kata-kata adalah penanda yang terhubung secara sewenang-wenang dengan petanda, yaitu konsep atau makna yang diwakili oleh kata tersebut.

Pandangan simbolisme dalam filsafat bahasa telah memengaruhi berbagai bidang seperti semiotika (ilmu tentang tanda), linguistik, dan teori sastra. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami hubungan antara bahasa, simbol, dan realitas, serta bagaimana bahasa membentuk persepsi dan pemahaman kita terhadap dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline