NASIB SANG REMBULAN.
Seperti bulan yang membulan sinarnya
Tinggi, di langit malam
Dan hatiku menghamba, membudak rindu padamu
Dan hidupku, adalah kerusakan semata di muka bumi
"Wahai!" Kekasih!" Kenapa engkau cintai aku?
Kenapa sampan bertemu alir sungai
Menjumpa mimpi padamu.
Di suatu masa
Menuju cintaku dirimu.
Tapi, lelah di dalam siksa
Pada suatu nasib sang rembulan.
10//03/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H