Lihat ke Halaman Asli

Jantung Rindu

Diperbarui: 29 Februari 2024   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jantung Rindu.

Rasakanlah, denyut jantungmu sendiri,
Rasakan, kepada siapa dia berdebar :
memilih dan menemukan
Cinta yang tulus tanpa pamrih
Dan syarat mahar nyawamu
Dan mimpi di surga bertemu abadi
Di dalam kedalaman samudera, dirimu :

Kepada siapa dia berkata: engkaulah
Terang bulan dikala malam gelap di langit qolbu
Gemerlap - pelita hantung impian cinta cintaku

Mawar merah mekar yang merona
Sesejuk embun;

Rasakan, dia menjamah kehadirannya pada
Setiap gerak dan nafasmu
Tersenyum selalu melintas tawa melihat engkau mendaki
Terbang bagai burung mengepakkan kemerdekaan
Tanpa, belenggu. - tanpa syarat dan dendam.

Oh, akal yang merana memikirkan selalu
Iman di dalam keyakinan
Tersentuh terjamah oleh rindu
Dan kesaksian yang sama atas suatu amsal
Dalam ibrah semesta;

Engkau, engkaulah Dewi
Bidadari di dalam mimpimu
Yang lelap: mengendap dalam sel darah
Esok kan berganti; dinamika kebahagian yang lain
Dalam tangan yang saling menggandeng
Merengkuh-Nya, dalam kebaikan yang bijaksana.

Dan, berkata, di tempat paling neraka
Aku tetaplah perempuan;

Dan, berkata, (aku) di tempat paling neraka
Aku, tetaplah lelaki

Dan, berkata di tempat paling surga pun
Aku tetaplah perempuan

Dan, berkata, (aku) di tempat paling surga pun
Aku tetaplah laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline