Lihat ke Halaman Asli

Amplop

Diperbarui: 17 Januari 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AMPLOP.

Sebuah amplop yang aku kirim padamu:
Berisi, nalar dari,
Asam suratmu :
Yang kita tulis sebagai 
penderitaan - keresahan dan kegelisahan
Dimana tak kutemu suatu yang mendasar akan makna dari bahagia dan huga kesedihan yang berlalu. -

Kemana, hendak aku katakan perihal udara batin yang paru dalam separuh hembusan-hembusan kecil nafas kipas angin yang irasi berpikir pada jembatan rasio -  bagai badai yang tak juga terbayar kerinduan-kerinduan yang entah macam apa bentuknya dalam kenyataan.

Lahir dari dimensi yang pure, semua orang suka makanan dan hidangan yang nikmat. Memenuhi hari-hari dan jamuan malam.

Mengisi waktu dan jarak menunggu kekalahan yang tertunda.

B. Lampung, 2024.
A. W. al-faiz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline