Lihat ke Halaman Asli

Surat Dari Dalam Gua

Diperbarui: 18 Desember 2023   03:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.bing.com/images/create/istana-di-dalam-laci-meja/1-657f420ba11d4f75a259b5285f9da8a5?id=Y4Ltv5BbPCSAoNbMJ3ouKg%3d%3d&view=detailv2&idpp=gen

*Ilustrasi, istana di dalam laci.

Surat Dari Dalam Gua.

CAVE & : AUDITAS, SEBUAH SISTEM PEMIKIRAN MODERNITAS DALAM PEMIKIRAN ISLAM.

Gua adalah sebuah lubang alami di tanah yang cukup besar dan dalam. Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa dia harus cukup besar sehingga beberapa bagian di dalamnya tidak menerima sinar matahari; namun dalam penggunaan umumnya pengertiannya cukup luas, termasuk perlindungan batu, gua laut. (sumber, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gua).

Sebagai, judul yang tertulis di atas, bagaimana, sistem audit dalam sejarah tentang terkait keungngan modern, cave (baca, seperti yang tertulis berdasarkan sumber yang di kutip di atas) menjadi relasi, dan realisasi bagi terhadap penamaan, suatu mekanisme kerja dari prinsipia audit dari jalannya keuangan di dunia modern islam.

--- Pada era, modern pemikiran islam, sebuah sistem audit yang dinamakan, Cave, tapi, saya belum lagi menemukan jangkauan sumber yang lebih baik, dan lengkap lagi, mengenai hal tersebut. Dan, masih berusaha menerimanya. ----

PEMIKIRAN DAN TULISAN SEBAGAI SUATU SISTEM.

Sebuah tulisan, tidak hanya memiiki suatu makna kata di balik diksi pilihan, di dalam kalimatnya. Tapi, juga melainkan, merupakan suatu konsekuensi dari kalkulasi dan perhitungan dalam materi numerik yang matematis, baik secara operatif dalam motif algoritma operasional, juga pola dalam jenjang,  sistem urut di dalamnya, (terutama, urutan sebagai diksi di baris awal) erta kriteria dalam kategori pembagian bilangan yang ada. Tidak, hanya berlaku sebagai suatu pertanda bagi suatu kemajuan dan era di zaman tersebut terkait, hal ini.

Namun, dengan, demikian suatu krisan tulisan terkadang adalah, layaknya, sebuah laporan keuangan, dalam kalkulasi dari variable akselarasi huruf-huruf. Yang, akan menemukan agreement (baca, ketujuan) dari argumentasi yang diminati oleh pembacanya.

Banyak, penulis pemula mengabadikan perasaan, dalam komponen bentuk karya, secara ekspresif dalam komposisinya, sementara, tanpa mengetahui jumlah objektifitas, dari mekanisme validisi, suatu akumulasi dari apa yang menjadi citraan sebagai suatu persuasi kalkulatifnya, suatu pragrafh dan narasi tulisan, sebagai parameter, dalam suatu fragmentasi bingkai moralitas tulisan, etika, sopan santun, fakta hoax, atau bukan hoax. Selebihnya, bagi saya menulis adalah sangat rumit meski satu kalimat pun saja itu, sebagai pertanggungjawaban causatif, dampak akibat yang dihasilkan. Karena, bersifat akuntability, untuk meyakinkan bahwa, sistem operasi bilangan dalam menemukan realitas jawaban yang final, bukanlah, suatu intruksi dan interaksi lingkungan sosial yang interval, dalam ruang lingkup simbol prilaku dan moral publik secara luas dan meluas. Dan, mungkin di luar sana ada banyak penulis yang telah berhasil dalam menemukan jalan lain, sebagai jalan tengahnya, dari setiap persoalan kebuntuan, dan penderitaan kemanusiaan kita semua, dalam menghadapi sistem kekuasaan yang yang cenderung lebih memberi ruang bagi ketertindasan yang hakiki.

Hal, ini hanya sebagai ulasan yang mudah-mudahan berarti. Dan, pada bagian akhir ini, saya, ingin menyebutkan sebuah nama, di pembabakan sejarah, dalam era pemikiran modern islam, Salim Naqqas, yang saya sendiri tidak banyak mengetahui tentangnya. Juga, corak dan warna dari pemikiran, seorang murid dari ulama besar di abad modern Islam.

Bandar Lampung, 15 Desember 2023.
A.W. al-faiz.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline