Lihat ke Halaman Asli

Civil War and (The Buterfly Efect Syndrom Psychosis) - Di Dalam Modulasi Artifisial dan Preseden Proto-type

Diperbarui: 28 Oktober 2023   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Civil War :

&(The, Buterfly Efect Syndrom Psychosis) - Di Dalam, Modulasi Artifisal, Dan Preseden Proto-type.

                                 Abtraksi.

                 "Sebuah, Skema Narasi Filosofis, Yang Juga sangat Melekat, Oleh Narasi Berdirinya Suatu Pemahaman Tentang Ideologi Komunisme, Di dunia. Yakni, Uyopia, sebagai karya, dari filsafay dari falsafah Yunani, sebagai eposentrum dalam dimensi, cetak buram dan juga bias kognisi di tengah pengwrtian tentang subtansi-subtansi nilai dan filsafat."


The Buterfly Efect. (Sebuah, Skema Struktural, Dari, Sindrom Traumatik, Pasca Perang Dunia-II, Dalam Dialektika Kompenen, Post-Power Syndrom).

            Sebuah, skema struktural, dari, sindrom patologis, atas dampak, traumatik, pasca perang dunia-II, dalam dialektika kompenen, post-power sydrom. Dan, atau, psychosis-patologis, sebagai gejala yang mewabah, di kalangan generasi muda progresif, di bawah terik panas matahari yang menyengat dan udara serta cuaca yang yerik dan panas, serta berdampak, halusinatif, dalam fatamorgana, padang pasir yang panas, dan sebuah jalur dari otoritas dan kerja salam silkus kinerja, syaraf motorik, yang telah mulai banyak kekurangan cairan tubuhnya, hormon, dan kimianya, sementara "semacam, otak mengeriput," dan imajinasi yang pucat warna bibirnya retak, di dalam benak, bahwa, kemudian, modernitas dan kegilaannya, sebagai insanity, atau insane. Yakni, adalah, suatu bagian dari, temporal temperatur, symndrom pasca trauma.

            Tentunya, mata air, dari kejernihan terhadap sudut pandang relitas dari lingkungan terdekat, adalah suatu kebutuhan, dalam memberi asupan impunity dalam sistem ketahanan sumberdaya mentalitas, yang menyegarkan, bagi kesadaran yang tergerus oleh nilai eposentrum, dunia modernitas, dan pots-modernitas, sebagai siklus temperatur nilai, penyebab, dari, fatamorgana nilai tatanan, yang menggerus spiritulitas-sense, sebagai moto utama, dari comon-sense, dan sumberdaya sakral dalam diri manusia dan individu.

 

Sebuah, Narasi Dan Modulasi-Presedentif, Suatu, Kategori Dari Indikasi, Bias (fatamorgana) Kognisi.


            Dan, atau suatu narasi pencarian jati diri modernisasi dari demokrasi nilai, dan etiket, sosial, tentang modernasi kehidupan manusia, di dalam konotasi, modern, dan komponen, atas  peradaban atau civilization, dimana perang di letakan dalam suatu skema sosial motif dan polarisasi ekonomi politik dan juga mekanisme sistem yang di dalamnya, memuat satuan konteks dalam makna-makna hukum secara otoritatif di dalam kekuasaan dan birokrasi.

                Setiap, invansi dan dalam agresi nilai kebudayaan dan peradaban, dalam persaingannya sebagai makna lain dari suatu perebutan yagsir atas kekuasaan dan parameter ruang kekuatan-kekuatan yang mendominasi, setiap hajat manusia, dan seluruh makhluk hidup. Demi, satu tujuan menjadi adikuasa, terhadap sistem kebudayaan dan peradaban terhadap keberadaan sumberdaya alam dan juga semua komposisi terkait sebagai strategi yang strategis. Yang berpengaruh dan mendominasi mata rantai kehidupan manusianya. Lebih, kurang pengertian dari civil war, atau peperangan dalam konteks civil-civilization, seperti gambaran di atas, dimana, faktor sebab-akibat secara kausatif, dalam kausalitas yang berfungsi dalam diagnosa prilaku politik kekuasaan, yang adalah indeks dari suatu gejala nilai, dan realitas yang berlangsung dalam dimensi-dimensi kehidupan yang terjadi bisa saja di belahan bumi yang lainnya, atau suatu aksentuasi dari buterflly efect, dalam melihat konteks keterhubungan satu peristiwa, dan dengan peristiwa yang terjadi di hadapan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline