Lihat ke Halaman Asli

Puasa Dan Nyala Kandil Kecil Kemerlip di Sabtu Ramadhan

Diperbarui: 8 Oktober 2023   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUASA DAN NYALA KANDIL KECIL KEMERLIP DI SABTU RAMADHAN.

0/.
Listrik, belum masuk desa;
Kandil kecil di dekat meja makan; di ruang makan:

Sabtu, dan waktu beranjak;
Hari sore, dan nyala merah ingin tenggelam menuju kegelapan azan magrib; di dalam suara radio RII ;

Lampu badai, berbingkai besi, dan kaus lampu, branding merek, patromaks masih menunggu di nyalakan; sementara di jendela seseorang memikirkan sisanya; satu dirigen minyak ; "tak cukup untuk satu minggu";

Sabtu, itu di bulan Ramadhan, ;
Sebuah, tungku selesai memasak pembuka dari apa yang tertulis dalam kitab dan kalam firman tuhan;

1/.
Sabtu, itu di bulan Ramadhan, ; api tungku pergi menuju kandil sentir ;
Kecil menyala, di tengah gelap dalam suasana, kitab:

Puasa, ini menggenapkan, sabtu sore;
Kepada, selintas melihat lintasan sebuah garis di pipih sepotong ikan tongkol. Dan daun-daun pakis, serta santan kelapa.

Puasa dan kandil kecil, di sabtu Ramadhan;
Listrik, belum masuk desa;
Selepas, berbuka, kami hanya diam; di dalam mihrab waktu, bersama masa lalu, yang tersisa dalam ingatan.

A.W. Al-faiz
Bandar Lampung, 8 Oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline