Lihat ke Halaman Asli

Puncak Himalaya & Everest

Diperbarui: 18 Agustus 2023   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUNCAK HIMALAYA & EVEREST.

puisi, sabat.

Oleh : Ahmad W. Al-faiz

0/.

Orang yang pergi. Menuju tepi jurang;
Oleh, karena percaya pada lisan pembohong;
Oleh karena terpana dengan seorang yang tak melihat dan buta;
Tak jernih pikirannya bagai air; tak menghidupkan kehidupan sekelilingnya.

"Fatamorgana!" Dia ilusi di ambang hati penuh ambisi dan nafsu semata!" --

"Dia, ingin setumpuk daging!" yang segar;
Tanpa terkecuali, daging bidadari; "Dia ingin daging!"

"Mereka antri!" ;

Menyodorkan diri, menyodorkan waktu mereka, menyodorkan nyawa mereka untuk jatuh ke dalam jurang.

1/.
Kalam,
Dari sungai susu payudara Ibu; mengucapkan tangis seorang bayi, yang terbangun dari lapar, tergopoh mulutnya menyusuri sepanjang sungai dahaga. 

"Di kecupnya, luka!"
"Diminumnya, dahaga, susu!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline