Dark Comedy.
Title : Problem "Akal sehat." (Dan akal-akalan).
Sang Murid : "Apakah, seseorang membutuhkan akal sehatnya, saat, misalnya saat, kebelet, buang hajat?"
Sang Maha Guru Bijaksana :
Bagi, saya, kita harus merumuskan sendiri apa yang kita sebut, sebagai "Akal Sehat" itu, secara definitif, anda hanya perlu memberi sedikit dorongan energi pernafasan anda untuk menurunkan beban itu agar tersalur dengan baik, yang tidak memerlukan kajian, metodelogi, dan teori politik dan filsafat sekalipun, untuk memikirkan esensi dari buang hajat atau ijasah S1, bahkan menunggu selesai study anda baru kemudian, anda boleh ke-toilet/ WC. Sebagai kebutuhan alami anda, sebab keburu keluar duluan, yang mungkin saja bukan pada tempatnya. (Tukas, sang guru, nyengir, karena merasa, paradoks dari pertentangan logika ruang berpikir, dari; "struktur- dalam dimensi alami" dan artfisial-kognitif, intelegensi, di dalam menyoal kecerdasan buatan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H