Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolabaratif Desa Asinan 2024: Pengenalan Tari Bali Baris Gede ke Anak-Anak Reog

Diperbarui: 11 Agustus 2024   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kknkolaboratif2024

Semarang -- Balai Desa Asinan di Semarang menjadi pusat kegiatan yang penuh semangat saat mahasiswa dari tiga universitas, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif. Kegiatan ini mengusung tema "Pengenalan dan Pelestarian Budaya Bali kepada Anak-Anak Reog melalui Pelatihan Tari Bali Baris Gede". 

KKN kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada anak-anak Reog, dengan harapan dapat melestarikan seni tari tradisional Indonesia serta memperkuat ikatan budaya antar daerah. Ketua panitia KKN, Ahmad Khadiq Alfarisi, mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam memupuk rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya nusantara. "Kami ingin anak-anak Reog tidak hanya mengenal budaya mereka sendiri, tetapi juga budaya lain di Indonesia, sehingga tercipta rasa saling menghargai dan melestarikan," ujarnya.

Pelatihan tari Bali Baris Gede, yang merupakan salah satu tarian sakral Bali, menjadi fokus utama kegiatan ini. Anak-anak Reog dilatih oleh mahasiswa dari UHN IGBS Denpasar yang memiliki keahlian khusus dalam seni tari Bali. Tarian Baris Gede, yang melambangkan keberanian prajurit, diajarkan dengan penuh semangat dan antusiasme. 

Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan selama KKN:

 1. Pelatihan Tari Bali Baris Gede: Anak-anak Reog mendapatkan pelatihan intensif selama satu minggu. Mereka diajarkan gerakan dasar, makna filosofis tarian, dan teknik-teknik khusus yang ada dalam tarian Baris Gede. 

2. Workshop Kebudayaan: Mahasiswa dari UIN WS Semarang dan UIN SGD Bandung menyelenggarakan workshop yang membahas tentang kebudayaan Bali dan Jawa, pentingnya pelestarian budaya, serta cara-cara efektif untuk menjaga warisan budaya tersebut.

 Tokoh masyarakat Desa Asinan, Bapak Sutrisno, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan KKN kolaboratif ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. 

Mereka tidak hanya belajar tarian baru, tetapi juga memahami pentingnya melestarikan budaya. Terima kasih kepada para mahasiswa yang telah berbagi ilmu dan pengalaman," ujarnya. Kolaborasi antara UIN WS Semarang, UIN SGD Bandung, dan UHN IGBS Denpasar dalam KKN ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi perguruan tinggi lain dalam mengedepankan kerjasama dan pelestarian budaya. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat terus mencintai dan menjaga kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline