Era revolusi industri 4.0 memiliki tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan. Syarat maju dan berkembang lembaga pendidikan harus memiliki daya inovasi, dan dapat berkolaborasi. Dalam arti lembaga pendidikan harus mampu menyeimbangkan sistem pendidikan dengan perkembangan zaman. Di era Revolusi Industri 4.0, sistem pendidikan diharapkan dapat mewujudkan peserta didik memiliki keterampilan yang mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta ketrampilan komunikasi dan kolaborasi.
Merespon kebutuhan sistem pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim meresmikan kurikulum merdeka belajar pada Jumat, 11 Februari 2022. Pada prinsipnya penerapan kurikulum merdeka belajar adalah untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Karenanya jauh sebelum kurikulum ini diterapkan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai sarana penunjang khusus infrastruktur pendidikan khususnya di bidang informasi dan teknologi sekaligus melakukan revolusi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan melalui konsep kurikulum merdeka belajar secara menyeluruh.
Seperti yang telah disampaikan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dalam pidato peresmian kurikulum merdeka belajar mengatakan bahwa kurikulum terbaru ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Dalam kurikulum merdeka belajar, kemampuan serta keahlian kognitif yang ada pada siswa benar-benar diperhatikan secara khusus dengan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para siswa untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan minatnya.
Selain itu, terdapat beberapa konsep khusus yang menjadi ciri dari kurikulum merdeka belajar, seperti berikut ini:
Asesmen Kompetensi Minimum
Dalam kurikulum merdeka belajar ini, siswa benar-benar diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi serta numerik yang mereka miliki dengan dasar penilaian yang dilihat dari kemampuan melakukan analisa serta berpikir kritis melalui kemampuan analisa kognitif tiap siswa.
Survey Karakter Siswa
Dalam kurikulum baru ini, proses penilaian yang dilakukan oleh pemerintah tak hanya berbasis tingkat kualitas pendidikan di masing-masing sekolah saja, tapi juga melalui infrastruktur pendidikannya serta ekosistem pendidikan yang ada di tiap sekolah. Mekanismenya tidak lagi dilakukan dengan indikator kualitas yang bersifat tetap tapi mengacu pada data riil hasil survey karakter dari tiap sekolah.
Penilaian Hasil Belajar
Konsep lain dari kurikulum merdeka belajar ini adalah metode penilaian yang tak lagi hanya berdasar pada hasil ujian nasional semata tapi juga melalui hasil portofolio serta penugasan. Hal ini karena, dalam kurikulum baru ini, siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri serta bakat yang mereka miliki.
Kualitas pendidikan yang merata