Lihat ke Halaman Asli

ahmad syarif

mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

Implementasi Model Satu Tahap dan Dua Tahap Komunikasi Massa pada Saat Ini

Diperbarui: 2 Juli 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya, komunikasi tidak hanya sekedar alat untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada sasaran, tetapi komunikasi juga berarti yang ditujukan pada sasaran, tetapi komunikasi juga berarto makna dan proses. Ketika seseorang mengirimkan pesan, sebenarnya ada makna yagn terkandung di dalamnya yang diharapkan dimengerti oleh sasaran komunikasi tersebut.

Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambing-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu kepada komunikan. Komunikasi massa mempunyai model tersendiri dalam proses juga berbeda dengan bentuk komunikasi secara umum. Dalam komunikasi massa menitik beratkan bagaimana media komunikasi itu mencapai dan mempengaruhi khalayak. Model dalam komunikasi massa ditujukan kepada arus komunikasi massa dimulai dari pesan-pesan yang disampaikan media massa sampai pada tanggapan atau efek pesan dari anggota-anggota di dalam massa audiens.

MODEL ALIR DUA TAHAP

Model ini dikembangkan sebagai suatu studi klasik tentang perilaku memlilih, di dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1940 an oleh Paul Lazarfeld dan rekan-rekannya. Dalam studinya Lazarfeld mengupas secara panjang lebar tentang kapasitas media massa dalam membawa perubahan-perubahan. Penemuan mengenai bagaimana kapasitas media adalah sangat mengejutkan, yakni kecil sekali dan sngat terbatas.

Dalam model ini diterangkan bahwa media massa atidak langsung atau mempengaruhi audiens, tetapi melalui perantara pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemimpin opini/pemuka pendapat. Model ini didasari bukti bahwa efek media massa terbatas, bahwa masyarakat menerima terpaan media masssa secara tidak langsung yakni melalui perantara. Pengaruh yang mengenai audiens tidak disebabkan oleh terpaan media massa, tetapi dari pihak lain. Jadi pemimpin opini disini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa. Bahkan, pesan-pesan  yang diterima audiens sudah diinterpresentasikan oleh para pemimpin opini tersebut.

Para opinion leader dan follower secara keseluruhan adalah mass audiens. Pada umumnya opinion leader lebih banyak bersentuhan dengan media mass di bandingkan dengan followers. Karena posiinya, opinion leader mempunyai pengaruh atas followersnya, yang atas peranannya opinion leader pesan-pesan media massa mendapatkan efek yang kuat.

Model alir dua tahap ini berpendapat, efektivitas komunikasi massa adalah setelah tahap pertama, yaitu melalui opinion leader selaku variable perantara. Tanpa variable ini komunikasi massa terbatas efektivitasnya terhadap audiens.

 

 

MODEL ALIR SATU TAHAP

Model -- model ini menyatakan,saluran-saluran media massa berkomunikasi secara langsung kepada massa audiens, dalam arti pesan-pesan media mengalir tanpa harus melalui opini leader. Namun model ini mengakui, pesan komunikasi dimana para penerimanya seluruhnya sama. Efek yang ditimbulkan selalu sama untuk masing-masing penerima. Model alir satu tahap ini selain model revisi model alir tahap dua adalah hasil permurnian dari model hypodermit needle yang formulasikan lagi sebagai berikut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline