Lihat ke Halaman Asli

Mengajari Anak untuk Cinta Membaca

Diperbarui: 6 Desember 2016   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumen pribadi

“A room without book is like body without soul.”

Buku menjadi begitu penting, karena ia adalah pintu dunia sedangkan membaca adalah jendela dunia. Jika dianalogikan, sebuah ruangan tanpa buku layaknya tubuh tanpa jiwa. Dengan membaca buku kita akan lebih banyak mengetahui dan belajar tentang banyak hal. Apa yang belum pernah kita alami dan temukan akan bisa dengan mudah diketahui dengan membaca buku. Bahkan ada yang mengatakan dengan membaca buku kita akan dapat menjelajahi dunia.

Kebiasaan membaca buku juga dapat menstimulasi otak, menumbuhkan kecerdasan berbahasa dan mengembangkan daya kreativitas seseorang. Di mana berbahasa adalah kemampuan dasar seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Dan ini juga terkait dengan kecerdasan seseorang.

Sedari kecil kita harus mulai memperkenalkan anak-anak dengan buku-buku, membacakan buku atau kegiatan membaca buku bersama-sama. Karena usia anak-anak adalah usia keemasan. Mereka ibarat kertas putih kosong, yang dapat dengan mudah dituliskan berbagai hal. Maka dari itulah kenapa pentingnya membiasakan anak untuk senang membaca sejak dini (bahkan sejak dalam kandungan) di samping mengajak mereka untuk bermain, karena otak mereka pada usia ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan peranan orangtua dan aktivitas yang dapat membuat otak anak bisa berkembang dengan optimal.

Banyak manfaat yang bisa diambil oleh orangtua dan anak ketika membacakan buku antara lain : menumbuhkan rasa ingin tahu anak, meningkatkan kreativitas, merangsang daya imajinasi anak sejak dini dan memperkuat ikatan serta interaksi antara orangtua dan anak.

Seorang anak otaknya akan mengalami perkembangan yang pesat jika membaca buku atau dibacakan buku dibandingkan dengan menonton televisi. Karena membaca dapat meningkatkan cara berpikir, meningkatkan memori seseorang serta meningkatkan kemampuannya dalam memahami teks. Penelitian menemukan bahwa pada saat menonton televisi tidak banyak bagian otak yang merespon. Sedangkan pada saat membaca, bagian-bagian otak yang berbeda akan merespon. Ini disebabkan imajinasi yang berkembang pada saat kita membaca buku yang terkadang membayangkan atau berusaha memvisualisasikan apa yang kita baca.

Anak yang sering dibacakan buku, lama kelamaan akan menyenangi kegiatan membaca buku dan tertarik untuk membacanya sendiri. Sehingga kelak mereka akan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang membaca buku. Dan ini pun dapat mempermudah dan menumbuhkan semangat untuk belajar ketika mereka masuk usai sekolah nantinya. Karena otak mereka telah terbiasa berkonsentrasi dan berimajinasi ketika membaca buku.

Untuk itulah, orangtua harus lebih banyak meluangkan waktu untuk membacakan buku atau menemani anak-anak membaca buku. Bahkan jika memungkinkan membuat sebuah ruangan khusus dalam rumah dengan menyediakan buku-buku khusus untuk anak-anak yang menarik serta bermanfaat dan menjadikan ruangan tersebut nyaman untuk anak-anak. Sehingga mereka menganggap membaca buku adalah kegiatan yang menyenangkan, mencintainya dan menjadikannya sebagai hobi, bukan malah menjadikannya sebagai kegiatan yang membosankan. Agar harapan para orangtua untuk menjadikan anaknya cerdas, kreatif dan mampu berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain bisa tercapai. Sehingga kelak mereka dapat beradaptasi dan mengembangkan ilmunya di manapun mereka berada.

Dalam berbagai kesempatan dan kunjungan saya ke Perpustakaan Kota Bekasi, selalu saya dorong agar perpustaakan kota mengakomodir program mencintai membaca sejak dini. Maka lahirnya beberapa program yang menginisiasi membaca sejak dini pada anak. Dan beberapa kegiatan membaca bersama anak sering dilakukan di Perpustakaan Kota Bekasi. Dan ini adalah upaya kita bersama agar anak-anak sejak dini sudah terbiasa dan cinta membaca buku. Kota yang kita dambakan adalah kota yang warganya pencinta buku. Ini adalah modal kita untuk membangun kota yang maju, sejahtera dan ihsan. Maka mulailah dari anak-anak kita. Menyemai sejak dini dengan mengakrapi mereka dengan buku.

"Buku, bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekadar buku. Tetapi, ia merupakan impian sekaligus pengetahuan dan masa depan sekaligus masa silam." Esther Meynell.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline