Ketika Kompasiana mengajak kompasianer untuk menulis tentang Radio, maka kenangan akan kejayaan Radio di masa lampau terbuka lagi.
Ketika media sosial belum seramai sekarang pada era 80-90 an Radio menjadi salah satu alternatif orang mendapatkan informasi, berita, dan tentu hiburan.
Saat itu di wilayah Surabaya dan sekitarnya Radio Suzana, Radio Elvictor, Radio Republik Indonesia (RRI) Radio Rahmat dan juga Radio Suara Giri Gresik menjadi Radio yang selalu mendampingi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Berita aktual, musik dangdut, ludrukan, sandiwara berseri seperti Tutur Tinular, Mak Lampir, atau ceramah agama setiap pagi, kultum selama Ramadhan dan berita olahraga seperti Pertandingan Sepakbola Perserikatan menjadi siaran yang selalu dinantikan oleh pendengar setia.
Namun perkembangan media sosial lewat penggunaan gadget merubah kebiasaan masyarakat yang tadinya suka mendengarkan radio sekarang sudah meninggalkan radio dan membiarkan radio mati secara perlahan.
Namun tidak semua radio mati ada beberapa radio yang tetap eksis karena telah mereformasi dirinya dan menjadikan radionya digemari dan selalu ditunggu oleh pendengar setianya.
Salah satu radio yang tetap eksis di Surabaya adalah Radio Suara Surabaya FM
Mengapa Radio Suara Surabaya Bisa Eksis?
Radio Suara Surabaya mulai mengudara tahun 1983 dengan siaran yang berpusat di Surabaya.
Siaran yang disajikan berupa berita nasional dan internasonal serta program terkait dengan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peristiwa sehari-hari.