Senja ini agak redup, membuat jantungku berdegup
Mentari tertutup awan, jiwaku tertahan
Menjadikan hawa makin panas, ku tak boleh malas
Aku harus terus berlari, mengejar mimpi
Hingga kugapai
Soreku terasa sepi, kering kerontang
Ketika sesama saling pergi melanglang
Untuk kembali ke istananya
Bertemu dengan anak dan istri
Sementara aku tetap sendiri
Memandang laptop yang telah mati