Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Benarkah Gua Hira sebagai Tempat Turunnya Wahyu Pertama?

Diperbarui: 18 Juli 2022   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gua Hira di Jabal Nur (foto: cnnindonesia.com)

Kisah Perjalanan Haji Pak Guru (Seri: 26)

Rangkaian lain dari ibadah haji Pak Guru dan rombongan adalah mendapat kesempatan tadabur alam ke Gua Hira, sambil menunggu keberangkatan ke Madinatul Munawaroh untuk melaksnakan ziarah ke makam Rasulullah dan melaksanakan shalat Arbain (40 waktu shalat wajib di Masjid Nabawi). 

Rombongan haji yang membawa Pak Guru, yaitu KBIH Bryan Makkah Surabaya, dikomandani KH.Imam Hambali, sekaligus sebagai pembimbing rombongan selama berada di Mekkah dan Madinah. Pak Guru dan rombongan melaksanakan Ziarah ke Jabal Nur atau Bukit Cahaya. 

Mengapa disebut Jabal Nur ? Karena bukit tersebut terdiri dari bebatuan kapur yang terlihat terang bercahaya dari arah kota Mekkah pada malam hari. Ketinggian Jabal Nur sekitar 600 meter dari permukaan laut. 

Jabal Nur memang tidak terlalu tinggi tapi bagi sebagian jamaah itu terlalu tinggi atau sangat tinggi.  KH Imam Hambali selaku komandan memberi kebebasan pada jamaahnya, apakah mau naik ke bukit Nur dan masuk ke Gua Hira atau cukup menunggu saja di bawah bukit. 

Jamaah yang sepuh, dan kurang sehat sudah bisa mengukur kemampuannya masingmasing. Jadi disarankan dan diingatkan agar tunggu saja di bawah sambil beristirahat, menghemat tenaga. 

Di atas Jabal Nur terdapat Gua Hira yang diyakini sebagai tempat Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu dari Allah yaitu Surat Al Alaq ayat 15 yang berisi perintah kepada Rasulullah SAW untuk membaca, perintah untuk mempelajari ayatayat Allah yang tersurat dalam Al Qur'an dan ayatayat Allah yang berupa mahluk dan alam ciptaaNya. 

Gua Hira tempat Rasulullah menenangkan diri itu, memang letaknya sangat sulit dijangkau. Letaknya ada di atas Jabal Nur dan ukurannya hanya cukup untuk 1 orang, sehingga harus bergantian untuk masuk dan keluar ke dalam Gua Hira tersebut. 

Pak Guru beruntung mendapat kesempatan bisa masuk ke dalam Gua Hira tersebut dan berdoa agar anak keturanannya menjadi anak yang shaleh dan shalehah berbakti pada orang tua, agama, nusa dan bangsa, serta bisa melaksanakan ibadah haji ke Makkatul Mukaromah dan Madinatul Munawaroh. 

Puas berdoa dan memandang kota Mekkah dari Jabal Nur, Pak Guru dan rombongannya menuruni Jabal Nur. Pak Guru sempat menghitung waktu perjalanan naik dari kaki bukit masuk ke gua Hira sampai kembali lagi kebawah bisa ditempuh 2,5 jam perjalanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline