Indonesia sedang dilanda duka, bencana datang bertubi seakan ibu pertiwi sangat renyah bagi semesta.
Anak-anak menangis, ibu hamil memikirkan janin nya. Mereka berlari tak tentu arah, kemana kaki melangkah asal selamat dari marabahaya,
itulah tujuan nya.
27.850 jiwa mengungsi dari zona nyaman, berharap ia masih diberi kesempatan melanjutkan kehidupan.
Melanjutnya harapan, yang mungkin ia sudah sebut diam-diam pada setiap sepertiga malam.
Kita hanya bisa membaca berita pada setiap portal media, padahal di hati mereka sedang dirundung kekhawatiran,
hati mereka sangat rapuh dan berharap ada orang yang rela mengulurkan tangan.
Rona mata mereka, terlihat penuh tanda tanya.
Derai air mata, sesekali merekah saat becerita tentang sanak saudara.
Pada reruntuhan pondasi bangunan, hati mereka mendera. Tercekam, melihat istana nya hancur terguncang.
Kita hanya manusia, selalu punya titik lemah untuk meminta.