Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Subandi

Mahasiswa

Manisan Pepaya Versi Baru KKN-T UPI sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Desa Banjarejo Kecamatan Puring

Diperbarui: 13 Agustus 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Manisan Pepaya Versi Baru

KKN-T Universitas Pendidikan Indonesia

Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Desa Banjarejo Kecamatan Puring

Desa Banjarejo  adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini terdiri dari 10 pedukuhan yang terbagi menjadi 16 RT. Desa Banjarejo berjarak 2 Km dari pusat kecamatan dan 24 Km dari pusat Kabupaten Kebumen. Desa Banjarejo merupakan desa yang ramai karena dibelah oleh jalan alternatif selatan Pulau Jawa yaitu Jalan Daendels yang menghubungkan Cilacap-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta.

Desa Banjarejo memiliki 4417 penduduk yang terbagi menjadi 2238 laki-laki dan 2179 perempuan. Dari jumlah penduduk yang banyak tersebut, mayoritas warga desa bekerja sebagai petani. Hampir semua warga desa memiliki ladang dan persawahan. Banyak warga desa Banjarejo yang menanam pepaya di ladangnya. Pepaya adalah tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. 

Pepaya kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Pepaya memiliki manfaat yang banyak karena pepaya banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga memperlancar pencernaan bagi yang sulit buang air besar. 

Getah buah pepaya juga tergolong mahal karena getah pepaya bisa diolah menjadi tepung papain yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada pengobatan herbal pepaya dapat mencegah kanker, sembelit, dan kesehatan mata.

Selain menjadi petani pepaya, terdapat juga beberapa warga yang menjadi pengepul pepaya. Pengepul biasanya membeli kepada para petani dalam keadaan pepaya belum matang. Biasanya pengepul menjual pepaya yang belum matang tersebut untuk dijual ke luar kota seperti Bandung dan Jakarta. 

Dari pengiriman luar kota, masih banyak barang yang belum tersalurkan sehingga sering petani menjual buahnya dengan harga yang murah. Dengan begitu para petani Desa Banjarejo belum bisa memanfaatkan pepaya dengan maksimal sehingga warga  khususnya para petani pepaya mengalami kerugian, padahal buah pepaya sebenarnya bisa diolah menjadi berbagai macam olahan makanan.

Melihat keadaan tersebut, pada tanggal 9 Agustus, mahasiswa KKN-T Universitas Pendidikan Indonesia(UPI) mempunyai inovasi untuk melakukan sosialisasi mengenai cara berwirausaha dan praktik membuat manisan pepaya versi baru. Ahmad Subandi yang merupakan salah satu mahasiswa dari UPI tersebut memanfaatkan pepaya sebagai bahan untuk membuat produk yang menghasilkan sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Banjarejo. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline