Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sahudin

Kepala SDN 2 Sekotong Timur

Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Diperbarui: 17 Juni 2022   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

GELOMBANG 26

Rabu, 15 juni 2022

Moderator          : Widya Setianingsih

Narasumber       : Dr. Mudafiatun Isriyah, S.Pd., M.Pd

Seperti biasa sebelum kegiatan dimulai, moderator mengajak para peserta berselancar dalam dunia yang penuh dengan untaian kata dan kalimat yang sangat imajinatif.  

Sambil sesekali mataku seakan ingin dibawa ke tempat peraduan. Seandainya raga ini dibaringkan manja di tempat mengharap mimpi indah membersamai lelapnya indera penglihat, pasti dalam hitungan kurang dari seratus alam sadar berganti  dengan dengkuran-dengkuran yang tak kunjung kudengar. Mencoba terus terbebas dari rayuan manja punggung untuk segera berbaring.  

Hanya karena hatiku ini telah terpaut dengan tantangan tigapuluh hari belajar menulis, biarlah walau dengan bersusah payah ikut terbang menggunakan pesawat Belajar Menulis Gelombang 26 bersama kapten Muda dan Copilot Widya menuju sebuah tempat yang bernama “Menulis Buku Terbaik Perpusnas”.

Dalam keadaan mata tidak mau diajak kompromi, sedikit demi sedikit kubaca postingan moderator dalam layar gadgetku yang terus saja bertambah. Hingga pada tampilan yang kesekian kalinya, yang ditunggu-tunggu pun muncul dan mulai bertegur sapa. Setelah itu, sang narsumpun mulai memberikan kuliah berharga dan luar biasa walau tanpa UKT. Dalam kesempatan penuh perjuangan ini ada banyak pengetahuan baru yang kudapat. Seperti apa?

Ternyata menulis itu sangat mengasyikkan. Benarkah? Itu memang benar versi narsum, tapi bagiku? Ah, bagaimana, ya? Kalau mau jujur jawabnya, menulis itu bagiku banyakan sulitnya. Hal itu terjadi karena akunya sih malas membaca. Kepalaku kosong melompong. 

Apa yang mau kutumpahkan? Ibaratnya mencari air dengan susah payah kemudian menumpahnya langsung, cari lagi tumpah langsung. Wah, wah, wah repot juga. Tetapi kalau kita sudah banyak persiapan air kemudian kita disuruh menumpahkannya, gampang, kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline