Lihat ke Halaman Asli

Milad Ke 35 Muthahhari

Diperbarui: 25 Januari 2024   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.ahmadsahidin12

Para guru dari sekolah-sekolah Muthahhari mengantri untuk diperiksa kesehatan oleh tim medis Klinik Adi Graha. Berlanjut dengan makan siang dan shalat dzuhur berjamaah. Kemudian lantunan shalawat dipimpin oleh Habib Hamid Alydrus dan doa tawasul oleh KH Miftah Fauzi Rakhmat. Dilanjutkan sambutan Ketua Yayasan Muthahhari Iqbal Fauzi Rakhmat. Tidak terlupakan lagu Indonesia Raya dan mars Muthahhari dibawakan dengan penuh semangat oleh para guru.

Acara yang dipandu duo guru: Madam Erni dan Bu Puspa, ini berlanjut dengan penampilan dari Sekolah Cerdas Muthahhari dengan menyajikan lagu selamat ulang tahun. Penampilan bergilir pada SMP Bahtera dan SMP Plus Muthahhari serta penampilan akhir dari SMA Plus Muthahhari. Durasi waktu penampilan dari awal hingga selesai cukup panjang. Dari tiap penampilan diberi jeda dengan ice breaking dan hadiah-hadiah. Tentu ini yang membuat para guru sekolah-sekolah Muthahhari bertahan sejak siang hingga sore.

Penghujung acara Milad ke 35 Yayasan Muthahhari Bandung ini diisi dengan tausiyah Pembinan Yayasan Muthahhari KH Miftah Fauzi Rakhmat. Kyai Miftah menyampaikan sepak terjang Allahyarham KH Jalaluddin Rakhmat dalam mendirikan dan membangun sekolah-sekolah Muthahhari serta menyampaikan alasan dipilih 13 Rajab sebagai hari lahir Yayasan Muthahhari. 

Menurutnya, 13 Rajab merupakan hari lahir dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib kw yang merupakan keponakan, murid, dan menantu Rasulullah SAW yang dikenal sebagai pintu ilmu dan hikmah. Faktor kecintaan Allahyarham pada sosok Sayyidina Ali ini maka dipilih hari lahirnya sebagai hari berdirinya Yayasan Muthahhari.

Sekadar diketahui bahwa penamaan Muthahhari ini merujuk pada ulama dan intelektual modern asal Republik Islam Iran, yakni Murtadha Muthahhari. Ulama produktif dalam karya ilmiah dan berkiprah dalam pendidikan ini banyak berkontribusi dalam menyajikan ilmu-ilmu Islam dengan pendekatan modern dan menguasai ilmu-ilmu Barat serta sebagai aktivis yang bergerak dalam perubahan masyarakat Iran dari masa Syah Pahlevi ke pemerintahan Imam Khumaini.

Selain menyampaikan hikmah dari hadis-hadis jalur Sayyidina Ali bin Abu Thalib kw, Kyai Miftah mengajak para guru agar menjadi pribadi sabar dalam mendidik dan mampu membangkitkan daya kreasi murid-murid sekolah Muthahhari. Sebelum berakhir, Kyai Miftah meminta Ustadz Dede Anwar untuk mendendangkan lagu tentang sosok Sayyidina Ali bin Abu Thalib kw sebagai teladan dari keluarga Rasulullah SAW. Selanjutnya ditutup dengan doa ziarah dipandu oleh Habib Alydrus.

Selesai sudah kegiatan Milad Muthahhari ke 35. Para guru pun berpulang ke rumahnya masing-masing. Dibenak para guru yang hadir, tentu punya pemikiran berbeda tentang milad ini. Yang pasti, saya selaku yang ikut khidmat, mendapatkan pencerahan dari Kyai Miftah.

Janten emut wae ka Pangersa Guru Allahyarham anu seueur kontribusina. Hatur nuhun Kyai Miftah, Aa Iqbal saparakanca, sagala rupi kasaeanna. Hapunten lahir sinareng batin dina sagala rupi kakirangan khidmat sareng awon dina padamelan. Mugia sagala rupi kasaeanna kenging ganjaran Allah Ta'ala. Aaamiin Ya Robbal 'alamiin. *** (ahmad sahidin)

   

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline