Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sahidin

Freelancer

Burung Sikatan Mugimaki

Diperbarui: 26 April 2022   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ahmads.doc

Baiklah sekarang saya berbagi. Masih tentang burung rawatan di rumah. Kali ini burung sikatan mugimaki. Burung migrasi dari Asia Timur. Kabarnya hanya bulan Januari sampai Maret burung mugimaki singgah ke Indonesia. 

Setelah bulan tersebut burung mugimaki kembali ke tempat asalnya. Burung kecil ini berkoloni.  Ukurannya sekira 12 cm dari kepala sampai ekor. Badannya kecil dan ramping. Warna bulu dan sayap cokelat. Dada orange. Yang jantan ada garis putih di atas mata, bulu putih pada sayap, dan dadanya orange pekat. Sedang yang betina orange pudar. Dari fisik hampir sama. 

Burung mugimaki ini dari bunyi terdengar lembut kalau berkicau, tetapi tidak keras dan tidak kencang. Jantan dan betina sama dalam bunyi. Ada dua variasi bunyi. 

Pertama bersuara: troktoktoktroktok. Terus berulang sampai bosan sendiri. Jika sudah beranjak dewasa maka variasi suaranya bersambung dengan bunyi: cuit cuit cuit cuit.Terus berulang. Suaranya enak di dengar. Seperti burung sikatan ninon atau sikatan aceh atau anis biru. Bedanya dari volume anis lebih kencang. Sedangkan mugimaki kurang keras.

Burung mugimaki bukan burung untuk lomba atau bukan burung fighter. Karena itu, memelihara mugimaki sekadar menikmati alunan lembut kicaunya. Suaranya yang indah dan lembut ini menjadi faktor ketertarikan orang untuk memeliharanya.

Sampai saat ini, saya belum menemukan informasi yang mengembangbiakkan burung mugimaki. Mungkin karena harganya murah dan tidak variatif dalam bunyi. Beda dengan burung murai batu, poksay, cucak rowo, robin, wambi, cucak ijo, kenari, makau, kacer, dan burung mahal lainnya. Banyak orang memeliharanya untuk mencari bisnis dan lomba kicau. Sikatan mugimaki tidak termasuk pada kategori tersebut, sehingga disebut burung recehan alias murah meriah.

Untuk pakan mugimaki yang masih anak berikan ulat hongkong pada cepuknya. Jika dikasih jangkrik kecil hanya disentuh dan kadang dibuang oleh burungnya dikeluarkan. Kurang dari satu pekan bisa cepat makan voer (halus kering). Saat beri ulat hongkong satukan dengan voer sedikit. Kalau ulatnya habis jangan ditambah. Biarkan saja seharian. Kalau lapar maka mugimaki memakan voer yang tersedia dalam cepuk. Lihat kotorannya. Kalau sudah menguning artinya burung bisa makan voer. Burung yang sudah makan voer dari harga cukup beda dengan burung yang belum. Kalau sudah voer biasanya beriringan dengan mulai keluarnya suara (bunyi).

Burung mugimaki suka mandi. Semprot pagi dan sore. Kalau lagi turun hujan dihujankan membuat mugimaki gembira. Bergerak, melebarkan sayap, dan sesekali minum air hujan. Kalau sudah basah badannya segera simpan di tempat teduh agar cepat kering.

Tidak seperti kutilang, trucukan, atau glatik batu yang sulit jinak. Burung mugimaki cepat jinak. Asal rajin semprotkan air bersih pada badannya dan jemur kurang dari satu jam. Atau kalau paruhnya terbuka berarti kepanasan dan harus segera pindah tempat sejuk.

Burung mugimaki yang ada di pasar burung, harganya sekira 30.000 sampai 65.000 untuk derah kota Bandung. Burung mugimaki yang gacor bisa capai Rp150.000 tiap ekornya. Luar kota Bandung bisa lebih mahal, bahkan mungkin lebih murah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline