Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sahidin

Alumni UIN SGD Bandung

Memelihara Burung Kicau, Menikmati Lantunan Tasbih

Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AhmadS.dok

Kurang lebih memasuki bulan ketiga saya memelihara burung kicau. Ada dua jenis: lovebird dan kutilang (cangkurileung). Awalnya keponakan saya mau beri lovebird. Saya disuruh siapkan kurungnya. Harga kurungnya luarbiasa di atas 100 ribu. 

Lantas saya cari yang bekas di facebook, tapi tidak menemukan yang murah meriah. Istri kasih kabar temannya punya kurung tidak dipakai dan mau dikasih kalau butuh. 

Saya cek ternyata kurung nomor dua dari kayu dan bambu. Saya bawa saja. Dalam perjalanan bawa kurung tiba tiba muncul keinginan untuk pelihara burung kampung yakni kutilang.Satu hari setelah bawa kurung saya cari kutilang di toko jual burung. Ada kutilang yang masih giras dengan harga 50 ribu. 

Saya beli tanpa tanya bunyi tidaknya. Saat di rumah saya masukkan kurung dan diberi makanan (pakan) voer. Langsung makan dan minum kemudian bunyi pendek-pendek. Sampai sekarang kutilang ini masih dipelihara. 

Meski belum jinak tapi bersuara meski belum rajin. Pagi, siang, dan sore bunyi dengan sekendaknya. Saat dipancing dengan youtube dan siulan cuek saja. Sekarang masuk bulan ketiga belum juga gacor. 

Tadinya mau dilepaskan saja biar hidup di alam bebas. Namun masih penasaran, sampai kapan kutilang akan gacor? Jadi, dengan sedikit sabar dipelihara terus. Pakannya sangat gampang. Pisang, gedang, voer dan air mentah.

Meski mahal harga kurung/sangkar lovebird, saya paksakan beli karena ingin juga coba punya burung lovebird. Dikasih dua ekor: jantan dan betina. Keduanya bunyi dan yang jantan galak suka gigit jari sampai berdarah saat memasukkan pakan dan air.

Menarik dan senang melihat burung-burung kicau di rumah. 

Sedikit informasi bahwa rumah di gang tempat tinggal saya ternyata pada menggantung kurung dengan burung kicauannya. Mulai dari muray, kenari, lovebird, jalak, puter, pleci, tekukur, perkutut, poksay, kutilang, branjangan, dan lainnya. Semua Itu jenis burung yang terpantau.

Setiap pagi dan sore, burung yang dimiliki tetangga sekitar rumah berkicau dengan aneka suara. Kata guru ngaji bahwa seluruh makhluk Tuhan kecuali manusia dan jin ketika mengeluarkan suara berarti sedang melakukan tasbih. 

Melakukan pujian kepada Tuhan. Dengan memilihara burung kicau di rumah berarti sedang menghidupkan suasana tasbih kepada Tuhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline