Lihat ke Halaman Asli

(Puisi) Gumam Makam Cikutra

Diperbarui: 15 April 2020   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

iringan keranda sentak aku
memori empat tahun silam 

kembali melintas secepat kilat dimataku

diam-diam kedua pipiku basah
ada tetesan cinta dan bakti
terasa koyak uluhatiku

hening, terasa diujung tanah


wajah dan kaki dingin kaku pun beradu ditanah
papan-papan pun ditenggerkan, bersambut urugan
dan hentakan kaki-kaki menginjak
padat tak bersisa celah

papan nama pun terpancang
menancap kokoh jadi batas


kisah hidup manusia Tuhan yang punya
sekuat apapun hasrat dan ikhtiar, pasti berakhir
cepat seperti waktu yang menelan sejarah

dan tak ada yang tahu
kapan berada dan bagaimana akhir hidup

 

09-05-2007

Ahmad Sahidin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline