iringan keranda sentak aku
memori empat tahun silam
kembali melintas secepat kilat dimataku
diam-diam kedua pipiku basah
ada tetesan cinta dan bakti
terasa koyak uluhatiku
hening, terasa diujung tanah
wajah dan kaki dingin kaku pun beradu ditanah
papan-papan pun ditenggerkan, bersambut urugan
dan hentakan kaki-kaki menginjak
padat tak bersisa celah
papan nama pun terpancang
menancap kokoh jadi batas
kisah hidup manusia Tuhan yang punya
sekuat apapun hasrat dan ikhtiar, pasti berakhir
cepat seperti waktu yang menelan sejarah
dan tak ada yang tahu
kapan berada dan bagaimana akhir hidup
09-05-2007
Ahmad Sahidin