Kembali lagi saya berbagi hasil bacaan atas buku dalam satu pekan ini.
Buku "Perjalanan Intelektual Ibnu Rusyd" karya Dominique Urvoy merupakan catatan terkait pemikiran, kehidupan, dan jaringan relasi karier dari seorang Ibnu Rusyd. Ia filsuf yang dikenal komentator atas filsafat Aristoteles. Ia mampu menuliskan pemikiran filsafat Yunani kuno dengan baik dan menyampaikan pada pengagum filsafat di Dunia Islam. Bisa dipastikan Ibnu Rusyd ini menjadi jembatan yang mengantarkan kaum Barat mengenal pemikiran Yunani kuno. Dibaca dan dipahami dari Ibnu Rusyd dengan melalui sebuah penerjemahan. Meski Ibnu Rusyd adalah orang Spanyol, tetapi tidak menulis dengan bahasa daerahnya. Ia menulis dengan bahasa Arab, yang pada zamannya adalah bahasa resmi di dunia Islam.
Yang layak diapresiasi dari buku karya Dominique Urvoy ini adalah kemampuannya dalam memilih dan menyajikan catatan terkait filsafat dan sikap ulama sezaman kepada Ibnu Rusyd.
Tentu tidak semua uraian buku ini bisa saya pahami dan cerna dengan baik. Malahan tidak tahu apa yang saya sudah dibaca. Maklum studi filsafat ini sulit dicerna dan tidak mudah diserap oleh yang sekali baca. Apalagi ini terjemahan.
Jadi, mohon maaf tidak bisa diulas dengan baik buku karya Dominique Urvoy ini.
Sekedar informasi bahwa buku tebalnya 240 halaman. Terdiri dari empat bab, yaitu tentang biografi Ibnu Rusyd dalam konteks komunitas muslim spanyol, teologi Ibu Rusyd dan pengaruh dari gerakan Muwahidinisme, pengetahuan manusia tentang pemikiran dan kedudukan intelek, dan respons kaum Muslim dan Yahudi serta sikap orientalis Kristen abad pertengahan pada filsafat yang dikembangkan oleh Ibnu Rusyd yang sampai di masyarakat Barat.
Oh, iya. Buku terjemahan ini diterbitkan Risalah Gusti, Surabaya, tahun 2000. Kesan saya atas buku ini: sangat sulit dicerna dan diserap. Mungkin perlu diedit ulang oleh editor yang punya kemampuan bidang filsafat Islam. Mungkin dengan disunting (editing) ulang akan lebih enak dan mudah dicerna seluruh uraian dalam buku tersebut. *** (Ahmad Sahidin)