Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sahidin

Alumni UIN SGD Bandung

Membaca Buku "The Twelfth Insight: The Hour of Decision"

Diperbarui: 24 Agustus 2019   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin sekira dua atau tiga pekan saya tidak menuntaskan bacaan buku. Biasanya dalam satu pekan ada buku tuntas dibaca kemudian dibagikan catatan hasil bacanya. Buku yang tidak tuntas dibaca itu novel berjudul The Twelfth Insight: The Hour of Decision (Gramedia, 2014). Ditulis oleh James Redfield, seorang penulis yang ternama. 

Buku ini lanjutan dari Sembilan Wawasan, Wawasan Kesepuluh, dan Wawasan Kesebelas. Novel yang mengisahkan  Wawasan Kesebelas belum saya baca karena tidak menemukannya dalam pencarian di toko buku. 

Kedua novel sebelumnya sudah dibaca tuntas, tetapi sayang tidak sempat saya tuliskan resensinya. Saya malah loncat baca pada wawasan Keduabelas. Novel ini tersaji dalam bagian-bagian yang saling tersambung dan terhubung. Dan saya hanya membaca saja secara mengalir.

Saat baca lembar demi lembar, saya menemukan garis penyatu dari para pencari naskah. Para pencari naskah itu berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama, tetapi mereka meyakini adanya armageddon, masa akhir zaman dan kehancuran menyeluruh. 

Agar selamat maka manusia mesti mendapatkan petunjuk, di antaranya melalui naskah yang mengajarkan tentang spiritualitas dan pemahaman global. Naskah ini mengajak orang agar tidak berada dalam kutub, atau kelompok yang saling bertentangan. 

Kelompok kanan dan kiri, yang dicontohkan kalangan agama yang fanatik dan anti kaum sosialis berlawanan dengan kaum anti agama dan materialis.

Saya kira sang penulisnya konsisten dalam pengembaraan manusia dalam mencari kearifan yang digali dari naskah kuno. Penulisnya percaya bahwa kemorosatan moral dan kehancuran nilai kemanusiaan di dunia ini dikarenakan tidak lagi mengacu pada kearifan naskah kuno yang berisi aturan hidup, petunjuk untuk kedamaian, dan interaksi sosial yang manusiawi. 

Karena itu, posisi naskah dalam novel sebagai alternatif untuk mengubah persepsi dan perspektif dalam memandang kehidupan agar menjadi lebih baik dan damai.

Konten dari naskah yang dikejar oleh para tokoh dalam novel The Twelfth Insight: The Hour of Decision, yaitu tentang keyakinan karma atas perilaku manusia pada manusia lainnya, kedermawanan sangat membantu hidup menjadi lebih tenang, dan kebertautan antar berbagai peristiwa dalam hidup manusia yang dialami dari masa ke masa. 

Menariknya, penulisnya menggunakan istilah "sinkronisitas". Yakni bahwa manusia dalam hidupnya senantiasa saling terkait, terhubung, dan berdampak pada manusia lainnya. Sehingga memerlukan acuan yang "universal" agar tidak terjadi konflik antar kepentingan manusia satu sama lain yang beda dari cara pandang maupun tujuan hidup.

Dan saya kira Redfiled melalui novelnya coba mengajak manusia sekarang ini agar masuk pada wawasan universal yang dijadikan pijakan bersama dan tidak tersekat dengan mengagungkan ideologi atau identitas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline