Saya tinggal di Kabupaten Bandung dan sudah punya pilihan untuk nyoblos tanggal 17 April 2019. Untuk presiden dan wakilnya masih tetap yang pertama (Capres Cawapres 01) dan untuk DPR RI Pusat akan memlih cendekiawan Muslim dari PDI Perjuangan, yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat MSc (nomor urut 2).
Sedangkan unttuk tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten, saya belum ada yang pas dengan hati dan programnya belum saya lihat dari setiap calegnya. Maklum informasi tentang caleg tak segencar informasi capres cawapres. Namun jika tidak ada yang pas, maka partai yang akan saya pilih. Sementara untuk DPD akan dicari dulu sosoknya. Saya tidak ingin suara saya sia-sia. Sehingga saya tidak akan asal pilih dan asal coblos.
Sebagai warga Kabupaten Bandung, saya harus pilih pituin dan punya kepedulian akan nasib warga Kabupaten Bandung. Sekarang ini nasib di daerah saya dilanda banjir, Dayeuhkolot dan Baleendah serta lainnya. Saya cek di media dan lapangan, belum ada yang menaruh peduli dari para caleg untuk musibah banjir. Upaya gubernur Jabar pun belum maksimal. Juga bupatinya belum maksimal dalam mengurus persoalan banjir yang senantiasa terjadi setiap tahunnya kalau hujan datang.
Jadi, mohon untuk ke depannya para caleg daerah di Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat harus lebih memperhatikan soal lingkungan hidup. Persoalan banjir, sampah, dan kemacetan belum selesai dari tahun ke tahun. Meski ganti presiden, tetapi kalau tak ada niat untuk perbaiki sarana umum dan menyelasaikan persoalan lama yang tak kunjung beres, maka tidak ada perubahan. Bupati sudah berkali-kali ganti. Anggota dewan sudah dari berbagai partai yang berkuasa di tingkat dewan kabupaten dan provinsi, tetap saja belum ada perubahan yang maksimal untuk lingkungan daerah saya.
Meski begitu banyak persoalan di Kabupaten Bandung, saya akan tetap nyoblos dan menggunakan hak suara saya dengan benar dan sesuai dengan pilihan nurani sekaligus pertimbangan akal sehat. Saya tidak ingin suara saya sia-sia. Hatur nuhun.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H