Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sahidin

Alumni UIN SGD Bandung

Belajar Ilmu Sejarah dari Dr Kuntowijoyo

Diperbarui: 29 Desember 2018   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dr Kuntowijoyo adalah seorang sejarawan religius. Itu kesan saya setelah tuntas membaca buku "Pengantar Ilmu Sejarah". Uraiannya sistematis, mudah dicerna, dan menyajikan contoh kajian sejarah yang terkait dengan agama. Bahkan, di bagian akhir buku menunjukkan sikap tawadhu dari seorang Kuntowijoyo.

Buku "Pengantar Ilmu Sejarah" yang saya baca tercantum tiga kali cetak dan cetakan ketiga tahun 1999. Saya membeli buku tersebut pada 10 April 1999 di Palasari Bandung, setelah dikenalkan oleh dosen ilmu sejarah di UIN Bandung. Buku setebal 210 halaman ini dibeli seharga Rp12.500.

Penulisnya kini almarhum dan meninggalkan karya ilmiah yang berharga. Entah sudah berapa kali saya khatam buku 'Pengantar Ilmu Sejarah." Sejak masuk kuliah saya membacanya dan memang gampang dicerna. Ini mungkin karena pakar yang menulisnya.

Uraian buku "Pengantar Ilmu Sejarah" menarik dibandingkan dengan buku ilmu sejarah dari penulis lainnya. Karya Kuntowijoyo lebih spesifik dan ringkas serta memberi pencerahan, sehingga saya yang awam bisa memetakan ruang lingkup ilmu sejarah dan hal-hal yang terkait dengan kesejarahan.

Satu di antara materi yang terus menempel dalam memori, yaitu tambahan tahapan dalam metode penelitian sejarah. Kuntowijoyo memasukan pemilihan topik sebagai tahap awal bagi sejarawan atau peneliti sejarah sebelum terjun melakukan riset. Topik memang aspek inti sehingga tanpa memahami dan menguasai topik maka akan salah langkah dalam melanjutkan penelitian.

Dua hal yang penting dalam masalah topik: kedekatan emosional dan kedekatan intelektual, sehingga saat merencanakan dan melangkah dalam proses penelitian akan maksimal karena ada motivasi dari diri sendiri.

Juga tentang sejarah dan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, ramalan sejarah (masa depan), generalisasi sejarah, dan kesalahan sejarawan dalam merekonstruksi sejarah; adalah materi-materi dari buku yang sangat penting dan menarik sehingga saya baca berulang-ulang.

Dari beberapa buku karya Kuntowijoyo, ada novel yang membuat saya kagum dengan imajinasinya, yaitu novel berjudul "Khotbah Di Atas Bukit" yang berisi pergulatan spiritual seorang manusia. Kuntowijoyo juga menulis buku tentang budaya, politik, kajian sejarah Indonesia, konsep ilmu sosial propetik, dinamika sosial, metodologi sejarah, dan eksplanasi sejarah.

Buku yang menguraikan kesejarahan tersebut sudah pernah dibaca. Namun, yang berkali-kali dibaca adalah buku "Pengantar Ilmu Sejarah." Benar-benar mengantarkan saya belajar tentang sejarah, ilmu sejarah, dan bagian "dalam" dari sebuah karya sejarah maupun filsafat sejarah dan historiografi. Dua bidang terakhir ini, sedang ditekuni dan moga saja Allah beri kecakapan pada saya dalam bidang tersebut. Aamiin Ya Rabbal 'alamin. *** 

(Ahmad Sahidin).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline