Mojokerto, 10 Juli 2023, Ahmad Roihan Azis (Royhan) adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Teknik Informatika yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rejosari Kecamatan Jatirejo, Mojokerto.
Dalam rangka mengembangkan digitalisasi Desa Rejosari dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan Bapak Afrigh Fajar Rosyidiin, S. ST., M.T. maka di ciptakan sebuah sistem monitoring tanaman yang dapat diakses langsung melalui aplikasi yang terhubung dengan internet. Data yang diambil pada alat ini berupa kadar air yang ada pada tanah,kelembapan udara dan suhu udara secara real time melalui sensor yang mengirim data ke handphone melalui internet.IoT atau Internet Of Things merupakan sebuah konsep dimana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi dengan tujuan untuk berkoomunikasi,mengendalikan,menghubungkan,dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung dengan internet.Sistem monitoring tanaman berbasis IoT ini dikerjakan selama kurang lebih satu minggu.
Berbeda dengan kebanyakan alat monitoring yang ada,alat ini dikemas seringkas mungkin dan dapat menampilkan kondisi udara sekitar area perkebunan.Alat dibuat dengan beberapa komponen sederhana yaitu. NodeMCU ESP8266 V3,Soil moisture sensor,Sensor suhu dan kelembapan udara DTH11 dan Layar LED 2X16 cm.cara kerja alat ini adalah memberikan informasi kondisi tanah sekitar perkebunan yang ditampilkan melalui 2x16 cm layer LCD.Selain itu monitoring tanaman juga bisa di akses melalui handphone pada aplikasi yang terhubung internet.
Sistem monitoring tanaman otomatis berbasis IoT menjadi bagian dari progam kerja unggulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 23 (R23) di Desa Rejosari, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto.
"Ide pembuatan sistem monitoring tanaman otomatis berbasis IoT ini muncul setelah saya dan rekan-rekan berdialog dengan Bapak dan Ibu pengurus Desa Rejosari mengenai cara memonitor kondisi tanaman yang jauh dari pemukiman.Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan tanaman karena petani dapat memonitor kondisi tanah dan area perkebunan melalui handphone dimanapun berada"terang Royhan saat menjelaskan proses pembuatan alat tersebut.
Hasil pembuatan ini menunjukkan potensi besar bagaimana pengembangan Internet Of Things dapat mencakup hingga sebuah sistem monitoring tanaman. Bapak Widodo selaku pemilik kebun merasakan dampak dari adanya pengembangan sistem penyiraman tanaman berbasis IoT.
"Alat ini merupakan inovasi terbaru yang diciptakan oleh mahasiswa KKN Untag Surabaya sehingga petani tidak perlu kawatir untuk berada jauh dari kebun kebun karena sudah bisa memonitor kondisi kebun meskipun berada jauh dari area perkebunan"terang Bapak Widodo selaku pemilik kebun