Ayah macam apa kau, saat anak-anak kecil sibuk bermain.
Kau menyodorkan kitab-kitab kuning kecil di depanku.
Ayah macam apa kau, saat anak-anak kecil sibuk membeli mainan
Kau menyodorkanku peci dan sarung
Ayah macam apa kau, saat anak-anak kecil bangga dengan prestasi di sekolah
Kau malah tidak pernah hadir sampai tubuh tua di bangku sekolah
Ayah macam apa kau, saat kubawa pulang piala-piala penghargaan
Kau diam seribu bahasa, acuh tak peduli
Ayah macam apa kau, saat aku ingin tidak melanjutkan sekolah
Kau memaksaku sarjana
Ayah macam apa kau, saat aku lupa