Lihat ke Halaman Asli

Ahmad rofiqi hasan

BSA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Ceria! KKM 176 UIN Malang Bangkitkan Kembali Kampoeng Dolanan Sanankerto Turen

Diperbarui: 25 Desember 2022   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOLANAN NEKER

Seiring perkembangan zaman, anak-anak mulai ketergantungan pada penggunaan gadget. Hal ini tentunya mengurangi kualitas interaksi sosial anak-anak dengan sesamanya dan lingkungan sekitar. Hal inilah yang membuat tim Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 176 Universitas Islam Negeri Malang mengadakan program kerja "Memperkenalkan Kembali Permainan Tradisional di Era 4.0" di Kampoeng Dolanan, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Sabtu sore (24/12). Hadirnya permainan tradisional memiliki banyak manfaat untuk dimainkan oleh anak-anak ketimbang gadget. Anak-anak dapat tetap berolahraga di tengah permainan mereka yang menghibur. Memainkan permainan tradisional menuntut anak-anak untuk terus bergerak, sehingga mereka tidak hanya memainkan jari jemarinya saja. Adanya program kerja ini juga bertujuan untuk melatih kepekaan sekaligus melatih keterampilan psikomotorik anak.

GOBAG SODOR

Kegiatan yang diikuti oleh anak kecil sekitar TPQ Al-Hikmah, mereka memperlihatkan raut wajah yang bersemangat, ceria, gembira, hingga berteriak kegirangan, dan dapat melupakan keberadaan gadget pada saat teman seumurnya sibuk dengan gadgetnya. Kegiatan tersebut membuat mereka merasakan jatuh bangun sampai berkeringat. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat mereka dalam mengikuti permainan tradisional yang memang seharusnya dimainkan oleh anak-anak usia mereka. Ada empat permainan tradisonal yang dimainkan dalam kegiatan sore tadi diantaranya Egrang, Gobag Sodor, Main kelereng (Nekeran) dan Dakon.

PERMAINAN EGRANG

Menurut Muhamad Amiruddin mahasiswa Perbankan semester V mengutarakan "Alhamdulilah kegiatan yang diadakan KKM 176 dengan anak kecil sekitar sini berjalan dengan lancar dan tampak dari wajah mereka raut ceria dan semangat walau mereka pastinya merasakan capek, namun ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kejayaan dan melestarikan budaya leluhur yaitu permainan tradisional dan kedepannya akan dilakukan dihari anak libur supaya bisa lebih aktif dan permainan ini tidak tertinggal oleh zaman" begitu ungkapnya.

DOLANAN DAKON

whatsapp-image-2022-12-25-at-11-20-17-63a7cfb34addee3eeb68abc3.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline