Ilmu ekonomi wilayah atau yang sering juga disebut dengan ilmu ekonomi regional yang memilki arti suatu cabang ilmu yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lainnya. Dengan demikian pengaruh dari aktivitas ekonomi pada sebuah wilayah akan memiliki dampak yang sangat besar. Ekonomi wilayah juga merupakan cabang ilmu ekonomi yang tradisional yang mencakup baik dari aspek mikro dan makro yang menggabungkan berbagai unsur lokasi dan ruang dalam proses analisisnya.
Sebagai contoh kecil yang dapat dilihat ialah pembentukan blok regional yang ada di wilayah ASEAN. Akan tetapi dalam penerapannya juga dapat berupa pembentukan sektor perdagangan yang ada pada suatu wilayah, contohnya pada skala wilayah kabupaten dan kota.
Pendapatan regional (PDRB) adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi pada suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah. Konsep yang harus diketahui yaitu :
-Konsep "add value"
-Perhitungan nilai konstan
-Perhitungan pendapatan regional
Kawasan yang cakupannya sering dan bahkan semua orang dapat megetahuinnya ialah wilayah kota atau kabupaten yang ditinggali. Sebagai cotoh Kabupaten Jember yang mana untuk sekarang penyokong utama ekonomi wilayahnya ialah pada sektor pertanian hingga perkebunannya atau dapat dikatakan masih pada lingkup agraris. Pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Jember masih sangat bergantung pada kegiatan agrarisnya, oleh karena itu Kabupaten Jember perlu adanya peningkatan pada sektor yang lainnya. Sektor yang dapat disebutkan ialah seperti perdagangan dan jasa hingga sektor industri dan pariwisata yang sekarang dalam tahap berkembang.
Sebagai contoh kecil ialah pariwisata yang ada di Kabupaten Jember yang berada di pesisir ialah pemandangan Pantai Papuma, Pantai Payangan, Pantai Watu Ulo, Pantai Bande Alit. Beberapa destinasi wisata tersebut dapat menjadi penyokong baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Jember. Tanpa menghilangkan komoditas utama pertanian yang ada seperti tembakau, padi hingga jagung. Dengan adanya variasi aspek pendukung perekonomian, Kabupaten Jember dapat bersaing hingga memunculkan tren pasarnya sendiri tanpa bergantung pada wilayah yang lain.
Seperti pada data yang bersumber dari BPS Jember, tercatat pertumbuhan ekonomi yang ada di wilayah Tapal Kuda, Kabupaten Jember mengalami kenaikan tertinggi di wilayah Tapal Kuda dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember meningkat sebanyak menjadi 4,53 persen pada 2022 yang mana pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Jember hanya pada 4,00 persen. Dengan adanya data tersebut dikatakan juga bahwa sektor perdagangan yang menjadi salah satu yang tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak hal yang dapat mempengaruhi ekonomi wilayah ialah tidak dengan hanya berganatung pada satu sektor perekonomian saja.
Tidak hanya itu, seperti yang kita ketahui ekonomi wilayah sebuah kawasan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut ialah seperti ekonomi sosial, regulasi pemerintah, dan perubahan pada tren pasar, terlebih lagi pada masalah kependudukan seperti pengangguran dan lain lain. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi factor pendukung serta dapat mengetahui resiko yang akan ditimbulkan dengan adanya perubahan tren pasar hingga perubahan konsep dari ekonomi wilayah itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H