Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rizqi Isnain

Mahasiswa Universitas Jember

KKN BTV 3 UNEJ: Memaksimalkan Belajar Mandiri di Rumah Menggunakan Internet dan Aplikasi Belajar Online

Diperbarui: 3 September 2021   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, dan sampai saat ini masih terus berlanjut. Kemunculan Covid-19 pertama kali diduga di kota Wuhan, China. Sampai akhirnya menyebar di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu. Sejak kemunculan wabah Covid-19, berbagai masalah bermunculan. Sebab virus tersebut tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga mempengaruhi perekonomian dunia, dan berbagai kehidupan sosial setiap negara. Salah satunya yaitu mempengaruhi pendidikan di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka (luring), sekarang berubah menjadi daring atau online, untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Pada awalnya kemunculan Covid-19 di Indonesia pemerintah membuat kebijakan mengenai social distancing atau pembatasan sosial selama dua minggu. Pemerintah berharap dengan kebijakan ini dapat mengurangi penyebaran Virus Covid-19. Namun, ternyata kebijakan tersebut tidak dapat mengurangi penyebaran Covid–19. Sehingga pada akhirnya pemerintah meliburkan berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, Universitas Jember tetap melaksanakan KKN yaitu KKN Back to Village. KKN Back to Village telah memasuki periode ke 3 dan pelaksanaannya dimulai pada tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021. KKN Back to Village merupakan bentuk KKN dimana mahasiswa Universitas Jember melaksanakan KKN secara mandiri di kampung halamannya sendiri dan berlangsung selama 30 hari. Pelaksanaan KKN Back to Village 3 ini masih terus dilakukan karena pandemi covid-19 yang masih terus berlanjut, sehingga Universitas Jember berusaha agar tetap melaksanakan KKN namun tetap mengikuti kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial yang meminimalisir adanya aktifitas yang melibatkan banyak orang.

Salah satu mahasiswa Universitas Jember yang melaksanakan KKN Back to Village 3 yaitu Ahmad Rizqi Isnain. Mahasiswa tersebut berasal dari Prodi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, yang melaksanakan KKN Back to Village di kampung halamannya sendiri yaitu di Kabupaten Probolinggo yang berada di provinsi Jawa Timur tepatnya di Dusun Macan Desa Karanganyar Kecamatan Bantaran dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan bapak Eddy Mulyono, S.H., M.Hum. Desa ini berada di 18 km ke selatan dan 30 menit menggunakan sepeda motor dari pusat kota Probolinggo.  Desa ini memiliki 4 dusun yaitu Dusun Macan, Dawuhan, Krajan, dan Sumur.

Sekolah di Desa Karanganyar melakukan proses pembelajaran secara mandiri di rumah masing-masing. Proses pembelajaran melalui whatsapp seperti pemberian materi dan tugas. Model pembelajaran seperti ini tentunya tidak seefektif tatap muka, dikarenakan tidak adanya interaksi antara guru dan siswa atau siswa dan siswa lainnya. Ketika para siswa melakukan pembelajaran mandiri di rumah, ada beberapa kendala seperti kurangnya pemahaman mengenai materi yang disampaikan, kebosanan ketika mengerjakan belajar dan mengerjakan tugas, bahkan adanya rasa malas untuk mengerjakan tugas.

Oleh karena itu Ahmad Rizqi Isnain ingin membantu memanfaatkan sumber media belajar yaitu internet dan aplikasi pembelajaran online kepada keluarga Ibu Kusmawati dan Ibu Hosi melalui kegiatan KKN dengan topik KKN Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan observasi yang yang Ahmad Rizqi Isnain lakukan pada minggu pertama, sasaran yaitu siswa dan orang tua belum bisa menggunakan internet secara efektif, dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru yang dikirimkan melalui whatsapp, adanya kebosanan dan kemalasan ketiga belajar di rumah.

“Anak saya cenderung malas waktu mengerjakan tugas, materi pun kadang sulit dipahami, karena tidak ada penjelasan lebih dalam mengenai materi maupun tugas yang diberikan melalui whatsapp” ucap ibu Kusmawati.

Program kerja yang dilakukan oleh Ahmad Rizqi Isnain memfokuskan bagaimana menggunakan internet untuk  mengakses website pembelajaran yang banyak tersedia di google. Beberapa diantaranya adalah Portal Rumah Belajar yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas; kemudian brainly yang merupakan tempat berbagi ilmu 350 juta siswa dan pakar edukasi, belajar bersama untuk menyelesaikan soal-soal yang paling rumit; dan Youtube yang menyedikan banyak channel pembelajaran. Website tersebut dapat dijadikan sebagai sumber media belajar selama kegiatan belajar mandiri di rumah.  Selain pengenalan website belajar, dilakukan pengenalan mengenai aplikasi belajar online yaitu Ruang Guru. Ruangguru adalah platform/aplikasi belajar online yang menyediakan layanan berupa bimbel (bimbingan belajar) untuk membantu meningkatkan pemahaman di setiap materi pelajaran. Mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, aplikasi belajar Ruangguru akan membantu peserta didik dalam mengakses beragam mata pelajaran yang dikemas secara lebih interaktif. Tujuannya untuk memberikan pemahaman terkait mata pelajaran secara mudah bagi para penggunanya. Pengenalan mengenai website dan aplikasi belajar tersebut dilakukan dalam kegiatan pendampingan pada minggu kedua. Pada minggu ketiga dilakukan pendampingan belajar siswa menggunakan website dan aplikasi belajar online dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti menyimak video pembelajaran yang interaktif dan mengerjakan latihan soal yang disediakan didalamnya.

“Anak perlu mengetahui cara menggunakan website dan aplikasi belajar sebagai sumber media belajar. Jika hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh guru melalui whatsapp, anak cenderung kurang memahami materinya. Selain itu, saat ini orang tua memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan belajar mandiri anak di rumah, karena hanya mereka yang bisa memantau secara langsung proses belajar anak dan bagaimana perkembangan belajar anak selama di rumah” ucap Ahmad Rizqi Isnain.

Melalui program kerja ini, Ahmad Rizqi Isnain berharap dapat mendukung belajar mandiri siswa saat di rumah dan dapat memberikan pemahaman mengenai materi tidak hanya berdasarkan materi yang telah diberikan oleh guru via whatsapp saja, namun dari berbagai sumber di internet, dan aplikasi pembelajaran online yang menarik. Selain itu orang tua juga dapat menjadi teman belajar yang edukatif saat menemani belajar anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline