Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Guru di Indonesia?

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_113526" align="aligncenter" width="293" caption="Sumber: Google"][/caption]

Negara yang maju dimulai dari pendidikannya yang maju, kalimat tersebut merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan Negara-negara di dunia, mustahil kalau ada Negara maju pendidikannya menurun. Pendidikan merupakan hal yang wajib dan harus di tempuh setiap manusia. Umat islampun menganjurkan bahwa "menuntut ilmu itu wajib dari lahir hingga meninggal dunia", (hadist). Dari itulah pendidikan merupakan hal yang urgen. Berbicara tentang pendidikan, pasti tidak terlepas dari sosok guru. di Negara Vietnam, guru merupakan sosok yang paling penting untuk memajukan Negara tersebut dimasa depan, bahkan Negara tersebut mempunyai moto No teacher no education (tidak ada guru tidak ada pendidikan). Moto tersebut dijadikan landasan pemerintahnya dalam membangun Vietnam yang berlandaskan pendidikan dengan guru sebagai intinya. Hasilnya, Vietnam menjadi negara maju yang berkembang mengungguli negara kita yang semakin terpuruk dengan berbagai masalah ekonomi, bencana, korupsi, teror dan demonstrasi. Di Indonesia, keberadaan guru tidak akan pernah habis. Pasalnya, menurut Mohammad Nuh selaku menteri pendidikan, ditahun 2014 jumlah guru di Indonesia mencapai 300.000. Berarti, kalau jumlah guru meningkat, SDM juga meningkat bahkan bisa menciptakan generasi-generasi yang siap membangun Negara. Namun, pada kenyataannya, guru di Indonesia sebagian besar hanya mentransfer pengetahuan kepada peserta didik tanpa membentuk suatu karakter dari peserta didik itu sendiri. dan hasilnya, orang-orang pintar seperti Anggota DPR, menteri, aparat hukum dsb, bisa terlibat KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) mereka hanya bisa berfikir saja dan penanaman ke jiwanya tidak ada. Kalau kita melihat media-media di Indonesia, Banyak sekali tindakan kejahatan dalam dunia pendidikan salah satunya guru menganiaya muridnya. Melihat kasus tersebut apakah benar guru mengajarkan seperti itu? Lain lagi tentang kasus pembocoran jawaban UN (Ujian Nasional) yang jelas-jelas dilakukan pihak sekolah dan apakah posisi guru tidak berhasil dalam mendidik muridnya? Akankah guru di Indonesia seperti itu selamanya? Bagaimana Negara akan maju, kalau seandainya pendidikannya seperti itu. Berangkat dari hal tersebut, seharusnya pemerintah di Indonesia selain menciptakan guru-guru yang berkompeten, guru-guru juga harus merubah metode pengajarannya tidak hanya sebagai mentransfer pendidikan melainkan membentuk suatu karakter pada peserta didik yang nantinya tindakan KKN ataupun tindakan kejahatan lainnya akan hilang. *Tulisan ini penulis buat atas dasar kegelisahan terhadap guru-guru yang hanya mentransfer pengetahuan tanpa membentuk suatu karakter




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline