Lihat ke Halaman Asli

Arti sebuah nilai

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_111547" align="aligncenter" width="218" caption="sumber: google"][/caption]

13 Juni adalah momen dimana universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta akan menyelenggarakan Ujian akhir semester genap (UAS)/Ujian tengah semester(UTS). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa/i yang tentunya tercatat aktif sebagi mahasiswa UIN.

Momen tersebut merupakan momen bagi mahasiswa/i untuk berjuang demi mendapatkan nilai yang maksimal. Mahasiswa/i yang bersifat akademis mulai menyicil mata kuliah supaya ketika ujian bisa santai, mahasiswa yang aktivis biasa saja dalam menghadapi momen tersebut, karena bagi aktivis nilai bukan menjadi patokan yang terpenting bagaimana aplikasinya, sedangkan mahasiswa yang bukan akademis ataupun bukan aktivis mulai sibuk bagaimana caranya mendapatkan nilai yang baik.

Kalau melihat dalam konteks pendidikan yang namanya UAS/UTS bukan sebuah momen yang asing ditelinga kita, karena momen tersebut sering kita lakukan mulai dari tingkat SD, SMP/MTs, SMA/MA ataupun tingkat universitas dan bagi penulispun momen UAS/UTS adalah momen formal bisa.

Namun disayangkan, sebuah momen dari Depdiknas yang tujuannya untuk mengetahui hasil belajar selama enam bulan rupanya tidak efektif dan nilai menjadi sebuah patokan untuk mengtahui siapa yang unggul. Akibat, dimata para pelajar indonesia, nilai lebih penting atau lebih berharga daripada prosesnya dan tidak menutup kemungkinan, mahasiswa/i UIN mengalami hal tersebut.

Banyak cara yang dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan nilai, entah dari belajar yang keras ataupun mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum UAS/UTS dan yang paling tragisnya lagi, monyontek adalah jalan alternatif untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

Menyontek merupakan kegiatan yang sering dilakukan mahasiswa ketika menghadapi UAS/UTS, meskipun menyontek merupakan perilaku yang tidak terpuji. Hal yang mendasar kenapa orang lebih memilih menyontek, pertama, mahasiswa/i males belajar tapi ingin mengdapatkan nilai yang bagus (jalan yang praktis), kedua, mahasiswa/i merasa gengsi kalau nilainya jelek. Ketiga, lembaga pendidikan hanya membutuhkan nilai yang bagus.

Dari semua alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan hal yang paling urgen kenapa orang memilih menyontek. Nilai juga merupakan sebuah tanda bukti apakah ia unggul atau tidak (tanpa melihat proses untuk mendapatkan nilai tersebut) terus, apakah nilai yang bagus dapat menjamin ilmu yang telah didapat bisa bermanfaat bagi masyarakat?

Coba bayangkan, siapa yang mau disalahkan ketika melihat fenomena seperti itu, Apakah lembaga pendidikannya?, apakah kebijakan lembaga tersebut? Ataukah para pengajar yang gagal dalam mengajar?

Rasanya pemerintah harus mengkaji ulang arti dari sebuah nilai.

kunjungi: http://goresantintarizqi.blogspot.com/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline