Ada untaian doa seorang ulama yang kemudian populer diterjemahkan bebas oleh dr. Raihanul Bahrain. Begini isinya
" Ya Allah,
Jika ada seseorang yang tidak suka melihatku bahagia, karuniakanlah dia kebahagian yang membuatnya melupakan kebahagiaaku.
Amin.... "
Sungguh rangkaian doa sederhana ini sangat menyentuh. Terutama untuk manusia yang di dalam hatinya sering ada kerikil hingga bongkahan rasa iri dan dengki terhadap saudara atau tetangganya. Padahal setiap manusia telah dikaruniai kebahagiaan dan ujiannya masing masing. Kita tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Apalagi sampai bersikap sinis kepada orang lain.
Muara dari semua kebahagiaan adalah rasa syukur. Bersyukur atas segala yang kita Terima hari ini, bersyukur atas hal hal kecil yang mungkin kadang tidak kita sadari manfaatnya.
Bahagia itu adalah persepsi kita saja. Kadangkala kita melihat seseorang itu senang padahal sesungguhnya ia malah menutupi rasa sedih atas ujian hidup yang diterimanya dan kemudian mencoba menjalani hidup dengan lapang. Maka dari itulah berbahagialah melihat orang lain berhasil mencapai hal hal besar dalam hidupnya. Teruslah memberikan semangat kepadanya untuk terus melakukan hal hal yang baik dan bermanfaat.
Namun jangan terlena. Para setan tentu tidak akan tinggal diam. Ia akan terus menbakkan panah panah kebencian kepada orang lain atau saudaranya yang mencapai dan mejudkan keinginannya. Penyakit hati ini menjadikan manusia tidak suka melihat atau mendengarkan saudaranya hodup bahagia. Padahal yang kita tahu dari tausiyah alim ulama, rasa isi dan dengki ini sama halnya dengan kayu bahar yang akan menghapus amal amal kebaikan yang kita perbuat.
Semoga Allah menjauhkan kita dari penyakit penyakit yang akan menggerogoti amal kebajikan kita. Semoga Allah melimpahkan hati yang bersih kepada kita, yang pandai untuk mensyukuri nikmat yang tidak mudah iri dan dengki apalagi hati yang suka membenci. Amin
Kendit25 April 2023
n