Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Pembelajaran di MTs Al-Ittihad Poncokusumo Malang

Diperbarui: 28 Oktober 2021   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus covid-19 pertama kali ditemukan di negara china , lebih tepatnya di kota wuhan. Munculnya kasus tersebut membuat seluruh negara di dunia mengalami banyak kerugian dari aspek manapun . 

Terutama di bidang per ekonomian dan juga pendidikan . Segala aktivitas sehari hari menjadi terbatas karena kasus covid-19 menjadi sangat menjolak tinggi dan secara terpaksa seluruh kegiatan yang melibatkan kerumunan harus di gantikan dengan metode daring/online.

Di Indonesia sampai saat ini masih banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang masih menggunakan metode daring. Namun dengan metode ini apakah kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif atau malah sebaliknya?

Dilihat dari angka kasus corona yang terus melunjak pemerintah menetapkan metode daring ke seluruh pembelajaran dengan alasan untuk memutus rantai kasus corona. 

Disisi lain banyak para siswa yang jenuh terhadap pembelajaran melalui internet , belum lagi dengan terbatasnya jaringan internet di daerah mereka yang menyebabkan terhambatnya kegiatan pelajaran. Dengan ditiadakan pembelajaran tatap muka juga membuat tenaga pengajar kesulitan dalam mengatasi siswanya. Lalu bagaimana sikap kita terhadap kondisi pandemic ini?

Pemerintah telah berusaha untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran online ini dengan berbagai upaya, dimulai dari menggencarkan seluruh warga Indonesia untuk segera vaksin dan membuat peraturan mengenai pembatasan kerumunan. 

Namun banyak anak muda yang merasa acuh tak acuh mengenai peraturan tersebut. Seharusnya jika kita ingin mengakhiri pandemic ini adalah dengan bersama sama mentaati peraturan yang telah di tetapkan, agar segala aktivitas kembali normal dan pembelajaran tatap muka segera di laksanakan kembali.

Ketika saya melakukan observasi di MTs Al-Ittihad, disana saya menemui pembelajaran yang bersifat tatap muka dangan tetap menjaga portokol kesehatan sesuai prosedur dari pemerintah. 

Para siswa berangkat sekolah dengan menggunakan masker, kemudian sebelum masuk kesekolah siswa dituntut untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Sesampainya dikelas siswa juga melakukan social distancing dengan menjaga jarak aman dengan sesame temannya.

Kegiatan belajar disana guru mengawali pembelajaran dengan salam terlebih dahulu kemudian berdo'a sebelum kegiatan belajar. Dilanjut dengan pemaparan materi guru menjelaskan dan siswa mendengarkan secara seksama. 

Diakhir pembelajaran guru memberikan soal-soal guna mengevaluasi hasil dari pembelajaran dengan menugaskan siswa untuk mengerjakan soal pada buku LKS (lembar kerja siswa) atau dengan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dan menunjuk siswanya untuk menjawab pertanyaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline