Banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran selama masa pandemi covid-19 ini. Ketika di awal penyebaran covid masuk ke Indonesia, banyak sekali diskriminasi yang terjadi.
Petugas mediis yang selama ini berada di garda depan, pernah didiskriminasi karena dianggap membawa virus. Bahkan masyarakat yang meninggal karena covid, jenazahnya ada yang ditolak untuk dimakamkan. Tidak cukup sampai disitu, keluarganya yang masih hidup juga didiskriminasi.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena rendahnya tingkat literasi masyarakat yang membuat logika dan rasa manusiawi hilang. Padahal, sebagai masyarakat Indonesia, kita kaya akan nilai yang semestinya bisa tetap membuat kita hidup saling berdampingan. Nilai-nilai tersebut banyak kita temukan dalam Pancasila.
Dalam Pancasila, kita diajarkan untuk tetap tidak lupa dengan Tuhan YME, tetap untuk saling memanusiakan manusia, menjaga persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mufakat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika kita tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila di masa pandemi ini, niscaya tidak akan terjadi provokasi dan saling caci di media sosial. Niscaya tidak ada diskriminasi antar sesama.
Yang terjadi adalah saling meringankan beban, saling membantu, dan saling mendonasikan apa yang kita punya, untuk bisa meringankan dampak dari covid-19 ini.
Bagi masyarakat yang masih menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, patut kita apresiasi. Dan bagi yang belum mengimplentasikan nilai Pancasila, diharapkan segera menerapkan dalam setiap ucapan dan perilaku kita.
Sementara itu, nilai-nilai Pancasila diharapkan tetap harus kita jaga, dalam menjalankan protokol kesehatan dan new normal. Sebentar lagi, seluruh masyarakat Indonesia diarahkan untuk menjalani sebuah kondisi yang disebut new normal.
Sebuah kondisi dimana protokol kesehatan menjadi kunci, untuk bisa survive di tengah pandemi covid-19 ini. Kenapa new normal menjadi isu yang dibahas? Karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ni masih dijalankan akan segera dilonggarkan.
Seperti kita tahu, selama PSBB, segala aktifitas diluar rumah diminta untuk dibatasi, bahkan dihentikan. Pemerintah menganjurkan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.
Karena aktifitas diluar rumah dibatasi, pergerakan ekonomi pun terganggu. Banyak perusahaan tutup dan merumahkan karyawannya.