Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Ricky Perdana

gemar travelling, fotografi dan menulis

Kita Indonesia, Stop Adopsi Paham Kekerasan ISIS

Diperbarui: 4 April 2019   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stop Radikalisme - jalandamai.org

Tak dipungkiri, meski ISIS telah dinyatakan runtuh, tapi ideologi dan paham kekerasan yang selama ini diusung belum bisa sepenuhnya ikut runtuh. Paham kekerasan tersebut telah diyakini oleh para pengikutnya, dan mulai disebarluaskan melalui media sosial dalam beberapa tahun kebelakang. 

Memang sudah tidak lagi menyebarkan video pemenggalan, karena pihak youtube, facebook, twiter dan yang lainnya terus melakukan pemblokiran. 

Namun, bibit kekerasan itu saat ini dikemas sedemikian rupa  berbalut hoaks dan hate speech yang tanpa kita sadari terus muncul setiap hari. Untuk urusan politik saja, keduanya masih sering digunakan untuk mendapatkan dukungan. Padahal hoaks dan hate speech pada dasarnya merupakan bagian dari bibit kekerasan, yang juga diyakini oleh kelompok ISIS.

Kelompok ISIS selalu meyakini dirinya paling benar dan menilai kelompok lain sebagai pihak yang salah. Dan jika pihak yang salah itu tidak mau mengikutinya, langsung mendapatkan predikat kafir. 

Dan kalau sudah mendapatkan predikat kafir, maka mereka seakan mendapatkan legitimasi untuk melakukan kekerasan bahkan pemenggalan, sebagai bentuk hukuman. 

Padahal, yang berhak mengukur kadar keimanan itu adalah Tuhan YME, bukan ISIS, bukan kita atau bukan yang lainnya. Dan sadarkah kalah pelabelan kafir itu masih terjadi di lingkungan sekitar kita, hingga saat ini?

Karena itulah, mari kita terus melakukan introspeksi. Kita adalah Indonesia dan Indonesia adalah kita. Indonesia menganut ideologi Pancasila, yang mengedepankan nilai-nilai religious, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mufakat serta keadilan sosial. 

Entah kenapa, kelompok radikal yang mengadopsi paham ISIS ini, seringkali ingin mengganti Pancasila dengan konsep khilafah yang salah kaprah. Indonesia memang mempunyai penduduk yang mayoritas muslim, tapi Indonesia bukanlah negara muslim. 

Karena Indonesia selain mengakui agama Islam, juga mengakui Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Wajar jika masyarakatnya juga ada yang memilih menjadi non muslim.

ISIS sudah runtuh. Paham kekerasan yang selama ini mereka anggap sebagai solusi terbukti gagal.  Bahkan di negara timur tengah sekalipun, konsep yang ditawarkan ISIS tidak ada yang diadopsi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline