Oleh : Rendra
HULU SUNGAI SELATAN (HSS) adalah nama sebuah kabupaten yang mungkin tidak asing lagi ditelinga masyarakat Kalimantan Selatan.
Daerah yang berada pada titik tengah Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah salah satu kawasan terindah di provinsi ini.
Bagian dari Hulu Sungai Selatan (HSS) yang juga merupakan "Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Indonesia (No.46) tidak hanya menyajikan pemandangan alam yang begitu indah namun juga menawarkan suguhan kekayaan "Sejarah" yang begitu kuat disertai ragam kebudayaan yang menyelimutinya.
Sejatinya Hulu Sungai Selatan (bukan hanya "Kandangan") merupakan wilayah yang terdiri dari 3 unsur geografis dan 3 unsur sub-etnik di Kalimantan Selatan. Perpaduan beberpa unsur tersebut menambah keunikan sendiri daerah yang menjadi "ujung tombak" pariwisata Kalimantan Selatan ini.
Terdiri dari kawasan perbukitan Meratus yang mayoritas dihuni oleh suku Bukit Meratus, kemudian wilayah dataran rendah yang mayoritas di huni oleh sub-etnik Banjar Pahuluan dan kemudian daerah "Daha" yang terdiri dari kawasan perairan yang mayoritas dihuni oleh sub etnik Banjar Batang-Banyu.
Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga mempunyai unsur historis yang amat kuat terhadap kesejarahan di Kalimantan Selatan. Saat era Revolusi Kemerdekaan wilayah HSS menjadi "pusat" dari perjuangan kemerdekaan di Kalimantan Selatan yang mayoritas dimotori oleh ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan.
Jauh sebelumnya di era lampau bagian dari HSS merupakan pusat pemerintahan feodal pendahulu dari Kerajaan Banjar yaitu Kerajaan Nagara Daha (penerus Negara Dipa di Hulu Sungai Utara).