Lihat ke Halaman Asli

Edukasi Pemilahan Sampah pada Anak-anak melalui Media Bantuan Poster Edukasi di Gang Kemuning Purwakarta

Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPI tahun 2022 kembali dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus. Sebanyak 7.089 mahasiswa UPI terlibat dalam kegiatan KKN tahun ini. Mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa, UPI menaruh  harapan pada mahasiswanya agar dapat terjun dan mengabdi serta membawa perubahan di masyarakat. 

Bersamaan dengan itu, penulis yang tergabung dalam kelompok 185 yang mengusung tema "Produksi dan Konsumsi Desa" melaksanakan KKN di Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang dampak-dampak yang muncul akibat kegiatan produksi dan konsumsi yang ada di suatu desa serta bagaimana cara untuk mentransformasikan kegiatan produksi dan konsumsi di desa menjadi lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, penulis juga mengusung program individu berupa edukasi dini kepada anak-anak tentang pemilahan sampah rumah tangga yang ada di lingungan sekitar. Sampah yang timbul sangat erat kaitannya dengan kegiatan produksi dan konsumsi bahkan di lingkup rumah tangga sekalipun. 

Sampah sudah menjadi masalah sehari-hari yang ada di lingkungan di sekitar kita. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2021, timbulan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga atau yang sejenisnya berjumlah 28,7 juta ton pertahunnya. Angka ini merupakan sebuah gambaran besarnya sampah yang dihasilkan dari kegiatan di lingkungan sekitar kita. 

Sementara itu masih berdasarkan data yang sama, sampah yang berhasil ditangani oleh pihak-pihak terkait sebesar 64,32% dan sampah yang belum ditangani atau diolah sebesar 35,68%. Data ini juga menunjukkan bahwa di Indonesia perlu adanya penanganan sampah yang lebih efektif dan efisien agar sampah dapat ditangani sebaik mungkin.

Tentunya, dalam pengolahan sampah kita tidak bisa berpaku pada pihak pemerintahan saja. Perlu adanya kesadaran dari setiap masyarakat. Kesadaran ini yang nantinya menimbulkan kepedulian dan karakter pribadi yang kuat. 

Pembentukan karakter inilah yang menjadi perhatian bagi masyarakat untuk membentuk masyarakat yang peduli akan lingkungan sosialnya. Tentu pembentukan karakter tidak dapat terjadi secepat kilat, perlu waktu yang lama serta pembiasaan yang konsisten dalam pelaksanaannya. 

Dalam rangka menggugah kesadaran serta kepedulian masyarakat tentang sampah, penulis melaksanakan sebuah program edukasi pemilahan sampah kepada anak-anak di lingkungan sekitar Gang Kemuning, Desa Nagrikaler, Purwakarta pada hari Minggu, 31 Juli 2022.  

Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan besar yang mencakup edukasi tentang pemilahan sampah, pengolahan sampah menjadi barang bernilai guna, hingga pembuatan benda-benda kreatif yang berasal dari sampah. Kegiatan edukasi ini menggunakan alat bantuan berupa poster edukasi yang menunjukan visualisasi menarik agar menarik minat baca dan dapat dipahami dengan mudah oleh anak-anak.

Penulis menilai bahwa anak-anak adalah calon penerus generasi bangsa yang masih memiliki waktu yang panjang untuk terus membawa perubahan bagi bangsa. Sehingga, harapan penulis mereka dapat menjadi pembawa perubahan dikemudian hari untuk terus menggaungkan perubahan kearah yang positif khususnya dibidang lingkungan hidup




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline